Kamis, 01 Januari 2009

A Q I Q A H



A Q I Q A H

1. Pengertian Aqiqah

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Tuhfatul Maudud hal.25-26, mengatakan bahwa: Imam Jauhari berkata : Aqiqah ialah "Menyembelih hewan pada hari ketujuhnya dan mencukur rambutnya". Selanjutnya Ibnu Qayyim berkata: "Dari penjelasan ini jelaslah bahwa aqiqah itu disebut demikian karena mengandung dua unsur diatas dan ini lebih utama."
Imam Ahmad dan jumhur ulama berpendapat bahwa apabila ditinjau dari segi syar'i maka yang dimaksud dengan aqiqah adalah makna berkurban atau menyembelih (an-nasikah).


2. Dalil-dalil Syar'i Tentang Aqiqah


  1. Hadist no.1: Dari Salman bin Amir Ad-Dhabiy, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dam hilangkanlah semua gangguan darinya." [Shahih HR Bukhari (5472), untuk lebih lengkapnya lihat Fathul Bari (9/590-592), dan Irwaul Ghalil (1171), Syaikh Albani] Makna menghilangkan gangguan adalah mencukur rambut bayi atau menghilangkan semua gangguan yang ada [Fathul Bari (9/593) dan Nailul Authar (5/35), Cetakan Darul Kutub Al-'Ilmiyah, pent]
  2. Hadist no.2: Dari Samurah bin Jundab dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya." [Shahih, HR Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa'i 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, dan lain-lainnya]
  3. Hadist no.3: Dari Aisyah dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing." [Shahih, HR Ahmad (2/31, 158, 251), Tirmidzi (1513), Ibnu Majah (3163), dengan sanad hasan]
  4. Hadist no.4: Dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mengaqiqahi Hasan dan Husain dengan satu kambing dan satu kambing." [HR Abu Dawud (2841) Ibnu Jarud dalam kitab al-Muntaqa (912) Thabrani (11/316) dengan sanadnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Daqiqiel 'Ied]
  5. Hadist no.5: Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa diantara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk laki-laki dua kambing yang sama dan untuk perempuan satu kambing." [Sanadnya Hasan, HR Abu Dawud (2843), Nasa'i (7/162-163), Ahmad (2286, 3176) dan Abdur Razaq (4/330), dan shahihkan oleh al-Hakim (4/238)].
  6. Hadist no.6: Dari Fatimah binti Muhammad ketika melahirkan Hasan, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak kepada orang miskin seberat timbangan rambutnya." [Sanadnya Hasan, HR Ahmad (6/390), Thabrani dalam Mu'jamul Kabir 1/121/2, dan al-Baihaqi (9/304) dari Syuraiq dari Abdillah bin Muhammad bin Uqoil]

Dari dalil-dalil yang diterangkan di atas maka dapat diambil hukum-hukum mengenai seputar aqiqah dan hal ini dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam para sahabat serta para ulama salafusholih.


3. Hukum-Hukum Seputar Aqiqah

Hukum Aqiqah Sunnah Al 'Allamah Imam Asy-Syaukhani rahimahullah berkata dalam Nailul Authar (6/213):

  • Aqiqah adalah Sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam


"Jumhur ulama berdalil atas sunnahnya aqiqah dengan hadist Nabi ..." berdasarkan hadist no.5 dari 'Amir bin Syu'aib. Bantahan Terhadap Orang yang Mengingkari dan Membid'ahkan Aqiqah Ibnul Mundzir rahimahullah membantah mereka dengan mengatakan bahwa: "Orang-orang Aqlaniyyun (orang-orang yang mengukur kebenaran dengan akalnya, saat ini seperti sekelompok orang yang menamakan sebagai kaum Islam Liberal, pen) mengingkari sunnahnya aqiqah, pendapat mereka ini jelas menyimpang jauh dari hadist-hadist yang tsabit (shahih) dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam karena berdalih dengan hujjah yang lebih lemah dari sarang laba-laba." [Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya Tuhfatul Maudud hal.20, dan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari (9/588)].


  • Waktu Aqiqah Pada Hari Ketujuh Berdasarkan hadist no.2 dari Samurah bin Jundab.

Para ulama berpendapat dan sepakat bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah hari ketujuh dari hari kelahirannya. Namun mereka berselisih pendapat tentang bolehnya melaksanakan aqiqah sebelum hari ketujuh atau sesudahnya.
Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata dalam kitabnya Fathul Bari (9/594):

"Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pada perkataan 'pada hari ketujuh kelahirannya' (hadist no.2), ini sebagai dalil bagi orang yang berpendapat bahwa waktu aqiqah itu adanya pada hari ketujuh dan orang yang melaksanakannya sebelum hari ketujuh berarti tidak melaksanakan aqiqah tepat pada waktunya. Bahwasannya syariat aqiqah akan gugur setelah lewat hari ketujuh. Dan ini merupakan pendapat Imam Malik. Beliau berkata: "Kalau bayi itu meninggal sebelum hari ketujuh maka gugurlah sunnah aqiqah bagi kedua orang tuanya"."

Sebagian membolehkan melaksanakannya sebelum hari ketujuh. Pendapat ini dinukil dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya Tuhfatul Maudud hal.35.

  • Sebagian lagi berpendapat boleh dilaksanakan setelah hari ketujuh.

Pendapat ini dinukil dari Ibnu Hazm dalam kitabnya al-Muhalla 7/527.
Sebagian ulama lainnya membatasi waktu pada hari ketujuh dari hari kelahirannya. Jika tidak bisa melaksanakannya pada hari ketujuh maka boleh pada hari ke-14, jika tidak bisa boleh dikerjakan pada hari ke-21. Berdalil dari riwayat Thabrani dalam kitab As-Shagir (1/256) dari Ismail bin Muslim dari Qatadah dari Abdullah bin Buraidah:

"Kurban untuk pelaksanaan aqiqah, dilaksanakan pada hari ketujuh atau hari ke-14 atau hari ke-21." [Penulis berkata: "Dia (Ismail) seorang rawi yang lemah karena jelek hafalannya, seperti dikatakan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9/594)." Dan dijelaskan pula tentang kedhaifannya bahkan hadist ini mungkar dan mudraj]


  • Bersedekah dengan Perak Seberat Timbangan Rambut

Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Salim bin Dhoyyan berkata :
"Dan disunnahkan mencukur rambut bayi, bersedekah dengan perak seberat timbangan rambutnya dan diberi nama pada hari ketujuhnya. Masih ada ulama yang menerangkan tentang sunnahnya amalan tersebut (bersedekah dengan perak), seperti: al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Ahmad, dan lain-lain."
Adapun hadist tentang perintah untuk bersedekah dengan emas, ini adalah hadit dhoif.
Tidak Ada Tuntunan Bagi Orang Dewasa Mengaqiqahi Dirinya Sendiri Sebagian ulama mengatakan : "Seseorang yang tidak diaqiqahi pada masa kecilnya maka boleh melakukannya sendiri ketika sudah dewasa."
Mungkin mereka berpegang dengan hadist Anas yang berbunyi :
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengaqiqahi dirinya sendiri setelah beliau diangkat sebagai nabi. [Dhaif mungkar, HR Abdur Razaq (4/326) dan Abu Syaikh dari jalan Qatadah dari Anas]
Sebenarnya mereka tidak punya hujjah sama sekali karena hadistnya dhaif dan mungkar. Telah dijelaskan pula bahwa nasikah atau aqiqah hanya pada satu waktu (tidak ada waktu lain) yaitu pada hari ketujuh dari hari kelahirannya. Tidak diragukan lagi bahwa ketentuan waktu aqiqah ini mencakup orang dewasa maupun anak kecil.

  • Aqiqah untuk Anak Laki-laki Dua Kambing dan Perempuan Satu Kambing Berdasarkan hadist no.3 dan no.5 dari Aisyah dan 'Amr bin Syu'aib.

Setelah menyebutkan dua hadist diatas, al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (9/592): "Semua hadist yang semakna dengan ini menjadi hujjah bagi jumhur ulama dalam membedakan antara bayi laki-laki dan bayi perempuan dalam masalah aqiqah."
Imam Ash-Shan'ani rahimahullah dalam kitabnya Subulus Salam (4/1427) mengomentari hadist Aisyah tersebut diatas dengan perkataannya: "Hadist ini menunjukkan bahwa jumlah kambing yang disembelih untuk bayi perempuan ialah setengah dari bayi laki-laki."
Al-'Allamah Shiddiq Hasan Khan rahimahullah dalam kitabnya Raudhatun Nadiyyah (2/26) berkata: "Telah menjadi ijma' ulama bahwa aqiqah untuk bayi perempuan adalah satu kambing."
Penulis berkata: "Ketetapan ini (bayi laki-laki dua kambing dan perempuan satu kambing) tidak diragukan lagi kebenarannya."

  • - Boleh Menaqiqahi Bayi Laki-laki dengan Satu Kambing Berdasarkan hadist no.4 dari Ibnu Abbas.

Sebagian ulama berpendapat boleh mengaqiqahi bayi laki-laki dengan satu kambing yang dinukil dari perkataan Abdullah bin 'Umar, 'Urwah bin Zubair, Imam Malik dan lain-lain mereka semua berdalil dengan hadist Ibnu Abbas diatas.
Tetapi al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata dalam kitabnya Fathul Bari (9/592): ..meskipun hadist riwayat Ibnu Abbas itu tsabit (shahih), tidaklah menafikan hadist mutawatir yang menentukan dua kambing untuk bayi laki-laki. Maksud hadist itu hanyalah untuk menunjukkan bolehnya mengaqiqahi bayi laki-laki dengan satu kambing.
Sunnah ini hanya berlaku untuk orang yang tidak mampu melaksanakan aqiqah dengan dua kambing. Jika dia mampu maka sunnah yang shahih adalah laki-laki dengan dua kambing.


4. Aqiqah Dengan Kambing

4.1 Tidak Sah Aqiqah Kecuali dengan Kambing

Telah lewat beberapa hadist yang menerangkan keharusan menyembelih dua ekor kambing untuk laki-laki dan satu ekor kambing untuk perempuan. Ini menandakan keharusan untuk aqiqah dengan kambing.
Dalam Fathul Bari (9/593) al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah menerangkan: "Para ulama mengambil dalil dari penyebutan syaatun dan kabsyun (kibas, anak domba yang telah muncul gigi gerahamnya) untuk menentukan kambing buat aqiqah." Menurut beliau: "Tidak sah aqiqah seorang yang menyembelih selain kambing".
Sebagian ulama berpendapat dibolehkannya aqiqah dengan unta, sapi, dan lain-lain. Tetapi pendapat ini lemah karena:
Hadist-hadist shahih yang menunjukkan keharusan aqiqah dengan kambing semuanya shahih, sebagaimana pembahasan sebelumnya. Hadist-hadist yang mendukung pendapat dibolehkannya aqiqah dengan selain kambing adalah hadist yang talif saqith alias dha'if.

4.2 Persyaratan Kambing Aqiqah Tidak Sama dengan Kambing Kurban (Idul Adha)

Penulis mengambil hujjah ini berdasarkan pendapat dari Imam As-Shan'ani, Imam Syaukani, dan Iman Ibnu Hazm bahwa kambing aqiqah tidak disyaratkan harus mencapai umur tertentu atau harus tidak cacat sebagaimana kambing Idul Adha, meskipun yang lebih utama adalah yang tidak cacat.
Imam As-Shan'ani dalam kitabnya Subulus Salam (4/1428) berkata :

"Pada lafadz syaatun (dalam hadist sebelumnya) menunjukkan persyaratan kambing untuk aqiqah tidak sama dengan hewan kurban. Adapun orang yang menyamakan persyaratannya, mereka hanya berdalil dengan qiyas."

Imam Syaukhani dalam kitabnya Nailul Authar (6/220) berkata :

"Sudah jelas bahwa konsekuensi qiyas semacam ini akan menimbulkan suatu hukum bahwa semua penyembelihan hukumnya sunnah, sedang sunnah adalah salah satu bentuk ibadah. Dan saya tidak pernah mendengar seorangpun mengatakan samanya persyaratan antara hewan kurban (Idul Adha) dengan pesta-pesta (sembelihan) lainnya. Oleh karena itu, jelaslah bagi kita bahwa tidak ada satupun ulama yang berpendapat dengan qiyas ini sehingga ini merupakan qiyas yang bathil."

Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya Al-Muhalla (7/523) berkata :

"Orang yang melaksanakan aqiqah dengan kambing yang cacat, tetap sah aqiqahnya sekalipun cacatnya termasuk kategori yang dibolehkan dalam kurban Idul Adha ataupun yang tidak dibolehkan. Namun lebih baik (afdhol) kalau kambing itu bebas dari catat."

4.3 Bacaan Ketika Menyembelih Kambing

Firman Allah Ta'ala:

"Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu dan sebutlah nama Allah" (QS. Al-Maidah : 4)

Firman Allah Ta'ala:

"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan." (QS. Al-An'am : 121)

Adapun petunjuk Nabi tentang tasmiyah (membaca bismillah) sedah masyhur dan telah kita ketahui bersama (lihat Irwaul Ghalil 2529-2536-2545-2551, karya Syaikh Al-Albani). Oleh karena itu, doa tersebut juga diucapkan ketika meyembelih hewan untuk aqiqah karena merupakan salah satu jenis kurban yang disyariatkan oleh Islam. Maka orang yang menyembelih itu biasa mengucapkan: "Bismillahi wa Allahu Akbar".
Mengusap Darah Sembelihan Aqiqah di Atas Kepala Bayi Merupakan Perbuatan Bid'ah dan Jahiliyah
Dari Aisyah berkata: Dahulu ahlul kitab pada masa jahiliyah, apabila mau mengaqiqahi bayinya, mereka mencelupkan kapas pada darah sembelihan hewan aqiqah. Setelah mencukur rambut bayi tersebut, mereka mengusapkan kapas tersebut pada kepalanya! Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jadikanlah (gantikanlah) darah dengan khuluqun (sejenis minyak wangi)." [Shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (5284), Abu Dawud (2743), dan disahihkan oleh Hakim (2/438)]
Al-'Allamah Syaikh Al-Albani dalam kitabnya Irwaul Ghalil (4/388) berkata : "Mengusap kepala bayi dengan darah sembelihan aqiqah termasuk kebiasaan orang-orang jahiliyah yang telah dihapus oleh Islam."
Al-'Allamah Imam Syaukani dalam kitabnya Nailul Aithar (6/214) menyatakan: "Jumhur ulama memakruhkan (membenci) at-tadmiyah (mengusap kepala bayi dnegan darah sembelihan aqiqah)."
Sedangkan pendapat yang membolehkan dengan hujjah dari Ibnu Abbas bahwasannya dia berkata : "Tujuh perkara yang termasuk amalan sunnah terhadap anak kecil: ...dan diusap dengan darah sembelihan aqiqah." [HR Thabrani], maka ini merupakan hujjah yang dhaif dan mungkar.

4.4 Boleh Menghancurkan Tulangnya (Daging Sembelihan Aqiqah) Sebagaimana Sembelihan Lainnya

Inilah kesepekatan para ulama, yakni boleh menghancurkan tulangnya, seperti ditegaskan Imam Malik dalam Al-Muwaththa (2/502), karena tidak adanya dalil yang melarang maupun yang menunjukkan makruhnya. Sedang menghancurkan tulang sembelihan sudah menjadi kebiasan disamping ada kebaikannya juga, yaitu bisa diambil manfaat dari sumsum tersebut untuk dimakan.
Adapun pendapat yang menyelisihinya berdalil dengan hadist yang dhaif, diantaranya adalah :
Bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian menghancurkan tulang sembelihannya." [Hadist Dhaif, karena mursal terputus sanadnya, HR. Baihaqi (9/304)]
Dari Aisyah dia berkata: " ...termasuk sunnah aqiqah yaitu tidak menghancurkan tulang sembelihannya... " [Hadist Dhaif, mungkar dan mudraj, HR. Hakim (4/283]
Kedua hadist diatas tidak boleh dijadikan dalil karena keduanya tidak shahih. [lihat kitab Al-Muhalla oleh Ibnu Hazm (7/528-529)].
Disunnahkan Memasak Daging Sembelihan Aqiqah dan Tidak Memberikannya dalam Keadaan Mentah
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Tuhfathul Maudud hal.43-44, berkata :

"Memasak daging aqiqah termasuk sunnah. Yang demikian itu, karena jika dagingnya sudah dimasak maka orang-orang miskin dan tetangga (yang mendapat bagian) tidak merasa repot lagi. Dan ini akan menambah kebaikan dan rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para tetangga, anak-anak dan orang-orang miskin dapat menyantapnya dengan gembira. Sebab orang yang diberi daging yang sudah masak, siap makan, dan enak rasanya, tentu rasa gembiranya lebih dibanding jika daging mentah yang masih membutuhkan tenaga lagi untuk memasaknya... Dan pada umumnya, makanan syukuran (dibuat dalam rangka untuk menunjukka rasa syukur) dimasak dahulu sebelum diberikan atau dihidangkan kepada orang lain."

4.5 Tidak Sah Aqiqah Seseorang Kalau Daging Sembelihannya Dijual

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Tuhfathul Maudud hal.51-52, berkata :

"Aqiqah merupakan salah satu bentuk ibadah (taqarrub) kepada Allah Ta'ala. Barangsiapa menjual daging sembelihannya sedikit saja maka pada hakekatnya sama saja tidak melaksanakannya. Sebab hal itu akan mengurangi inti penyembelihannya. Dan atas dasar itulah, maka aqiqahnya tidak lagi sesuai dengan tuntunan syariat secara penuh sehingga aqiqahnya tidak sah. Demikian pula jika harga dari penjualan itu digunakan untuk upah penyembelihannya atau upah mengulitinya" [lihat pula Al-Muwaththa (2/502) oleh Imam Malik].

Orang yang Aqiqah Boleh Memakan, Bersedekah, Memberi Makan, dan Menghadiahkan Daging Sembelihannya, Tetapi yang Lebih Utama Jika Semua Diamalkan
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Tuhfathul Maudud hal.48-49, berkata :

"Karena tidak ada dalil dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tentang cara penggunaan atau pembagian dagingnya maka kita kembali ke hokum asal, yaitu seseorang yang melaksanakan aqiqah boleh memakannya, memberi makan dengannya, bersedekah dengannya kepada orang fakir miskin atau menghadiahkannya kepada teman-teman atau karib kerabat. Akan tetapi lebih utama kalau diamalkan semuanya, karena dengan demikian akan membuat senang teman-temannya yang ikut menikmati daging tersebut, berbuat baik kepada fakir miskin, dan akan memuat saling cinta antar sesama teman. Kita memohon taufiq dan kebenaran kepada Allah Ta'ala". [lihat pula Al-Muwaththa (2/502) oleh Imam Malik].

4.6 Jika Aqiqah Bertepatan dengan Idul Qurban, Maka Tidak Sah Kalau Mengerjakan Salah Satunya (Satu Amalan Dua Niat)

Penulis berkata: "Dalam masalah ini pendapat yang benar adalah tidak sah menggabungkan niat aqiqah dengan kurban, kedua-duanya harus dikerjakan. Sebab aqiqah dan adhiyah (kurban) adalah bentuk ibadah yang tidak sama jika ditinjau dari segi bentuknya dan tidak ada dalil yang menjelaskan sahnya mengerjakan salah satunya dengan niat dua amalan sekaligus. Sedangkan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan Allah Ta'ala tidak pernah lupa."

4.7 Tidak Sah Aqiqah Seseorang yang Bersedekah dengan Harga Daging Sembelihannya Sekalipun Lebih Banyak

Al-Khallah pernah berkata dalam kitabnya: Bab Maa yustahabbu minal aqiqah wa fadhliha 'ala ash-shadaqah:

"Kami diberitahu Sulaiman bin Asy'ats, dia berkata Saya mendengar Ahmad bin Hambal pernah ditanya tentang aqiqah: 'Mana yang kamu senangi, daging aqiqahnya atau memberikan harganya kepada orang lain (yakni aqiqah kambing diganti dengan uang yang disedekahkan seharga dagingnya)?' Beliau menjawab: 'Daging aqiqahnya'." [Dinukil dari Ibnul Qayyim dalam Tuhfathul Maudud hal.35 dari Al-Khallal]

Penulis berkata: "Karena tidak ada dalil yang menunjukkan bolehnya bershadaqah dengan harga (daging sembelihan aqiqah) sekalipun lebih banyak, maka aqiqah seseorang tidak sah jika bershadaqah dengan harganya dan ini termasuk perbuatan bid'ah yang mungkar! Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam"


5. Adab Menghadiri Jamuan Aqiqah

Diantara bid'ah yang sering dikerjakan khususnya oleh ahlu ilmu adalah memberikan ceramah yang berkaitan dengan hokum aqiqah dan adab-adabnya serta yang berkaitan dengan masalah kelahiran ketika berkumpulnya orang banyak (undangan) di acara aqiqahan pada hari ketujuh.
Jadi saat undangan pada berkumpul di acara aqiqahan, mereka membuat suatu acara yang berisi ceramah, rangkaian do'a-do'a, dan bentuk-bentuk seperti ibadah lainnya, yang mereka meyakini bahwa semuanya termasuk dari amalan yang baik, padahal tidak lain hal itu adalah bid'ah, (pen).
Perbuatan semacam itu tidak pernah dicontohkan dalam sunnah yang shahih bahkan dalam dhaif sekalipun!! Dan tidak pernah pula dikerjakan oleh Salafush Sholih rahimahumulloh. Seandainya perbuatan ini baik niscaya mereka sudah terlebih dahulu mengamalkannya daripada kita. Dan ini termasuk dalam hal bid'ah-bid'ah lainnya yang sering dikerjakan oleh sebagian masyarakat kita dan telah masuk sampai ke depan pintu rumah-rumah kita, (pen) !!
Sedangkan yang disyariatkan disini adalah bahwa berkumpulnya kita di dalam acara aqiqahan hanyalah untuk menampakkan kesenangan serta menyambut kelahiran bayi dan bukan untuk rangkaian ibadah lainnya yang dibuat-buat.
Sedang sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Semua kabaikan itu adalah dengan mengikuti Salaf dan semua kejelekan ada pada bid'ahnya Khalaf.
Wallahul Musta'an wa alaihi at-tiklaan.





Nama Anak - Anak Putera

Nama Anak - Anak Putera


ALIF  ( أ )

1. Aban    : نﺎـَـﺑَأ  : perbuatan yang sangat jelas, nama putra khalifah
‘Utsman bin ‘Affan
2. Abiy    : ّﻲ ِﺑ َأ  : yang memiliki kepribadian yang kuat yang pantang
tunduk terhadap tekanan
3. Abyan  : ﻦَﻴْﺑَأ  : yang lebih jelas
4. Adib  : ﺐْﻳِدَأ   : sastrawan
5. Ahmad  : ﺪَﻤْﺣَأ  : yang banyak dipuji-puji, nama yang diberikan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad dalam al-Qur’an
6. Arib  : ﺐْﻳِرَأ  : yang cerdik dan berakal
7. Arhab  : ﺐَﺣْرَأ  : yang lapang dada
8. Asad  : ﺪَﺳَأ  : singa (lambang keperkasaan)
9. Asmar  : ﺮَﻤْﺳَأ  : yang berkulilt coklat, abu-abu
10. As’ad  : ﺪَﻌْﺳَأ  : yang lebih bahagia
11. Asyqar  : ﺮَﻘْﺷَأ  : yang berambut pirang
12. Asyhab  : ﺐَﻬْﺷَأ  : warna putih yang bercampur hitam, sebutan lain bagi singa.
13. Ashil  : ﻞْﻴِﺻَأ  : yang asli
14. Anis  : ﺲْﻴِﻧَأ  :  yang dapat menenangkan hati dari
kerisauan/keterasingan
15. Akram  : مَﺮْآَأ  :  yang lebih mulia
16. Aman  : نﺎــَﻣَأ  : rasa aman
17. Amin  : ﻦــْﻴِﻣَأ  : yang dapat dipercaya
18. Amir  : ﺮْﻴِﻣَأ  : Emir, pemimpin, yang memerintahkan
19. Anwar  :  َﻮ ْﻧ َأ ر   : yang lebih bercahaya
20. Arkan  : ن ﺎ َآ ْر َأ  : pondasi, pokok
21. Awwab  : باﱠوَأ  : yang amat taat kepada Tuhan, julukan bagi nabi Daud
'alaihissalam
22. Ayib  : ﺐِﻳﺁ  : yang kembali
23. Ayyub  : بْﻮﱡﻳَأ  : yang banyak kembali, nama nabi
24. Islam  :  َﻠ ْﺳ ِإ مﺎ  : keislaman
25. I’tisham  : م ﺎ َﺼ ِﺘ ْﻋ ِا : berpegang teguh
26. Iklil  : ﻞْﻴِﻠْآِإ   : mahkota
27. Imam  : مﺎـَﻣِإ : pemimpin
28. Iyhab  : ب ﺎ ـ َﻬ ْﻳ ِإ : pemberian
29. Usamah  :ﺔَﻣﺎَﺳُأ   : singa, nama seorang shahabat yang amat dicintai oleh
Rasulullah.

BA’  ( ﺒﻟا ءﺎ )

1. Bady  : يِدﺎَﺑ  : yang terlihat secara jelas
2. Badzil  : لِذﺎَﺑ  : yang berusaha dengan sekuat tenaga
3. Bahi  : ﻲِهﺎَﺑ  : yang cerdik dan baik, yang berbangga
4. Bari’  : عِرﺎَﺑ  : yang menonjol dalam setiap pekerjaan
5. Basim  : ﻢِﺳﺎَﺑ  : yang tersenyum
6. Basil  : ﻞِﺳﺎَﺑ  : yang sangat berani 7. Baqir  : ﺮِﻗﺎَﺑ  : yang memiliki kedalaman ilmu
8. Badr  : رْﺪَﺑ  : bulan purnama
9. Badri  :يِرْﺪَﺑ    : julukan bagi shahabat yang mengikuti perang badar,
dinisbatkan kepada bulan purnama
10. Barraq  : قاﱠﺮَﺑ  : yang berkilauan, cemerlang
11. Barakat  : ت ﺎ َآ َﺮ َﺑ  : keberkahan yang banyak
12. Basyir  : ﺮْﻴِﺸَﺑ  : yang memberikan kabar gembira
13. Basysyar  : رﺎﱠﺸَﺑ  :  yang banyak memberikan kabar gembira
14. Bahri  : يِﺮْﺤَﺑ  : yang dinisbatkan kepada laut
15. Bahij  :ﺞْﻴﻬِﺑَ    : yang ceria, elok
16. Bashri  :  يِﺮْﺼَﺑ : yang dinisbatkan kepada kota Bashrah
17. Bilal  : ل ﺎ َﻠ ِﺑ  : air atau susu yang dapat membasahi tenggorokan, nama
muazzin Rasulullah
18.  Burhan  : نﺎـَهْﺮُﺑ : bukti, argumentasi  

TA’ (ءﺎﺘﻟا)

1. Taib  : ﺐِﺋﺎَﺗ  : yang bertaubat
2. Taiq  : ﻖِﺋﺎَﺗ  : yang merindu
3. Tajir  : ﺮِﺟﺎَﺗ  : saudagar, pedagang
4. Tamimi  :ﻲِﻤْﻴﻤِﺗَ    :  dinisbatkan kepada Tamim, nama sebuah kabilah
Yaman
5. Taqy  : ﻲِﻘَﺗ  : Ahli taqwa
6. Taufiq  : ﻖْﻴِﻓْﻮَﺗ  : taufiq, petunjuk, kesesuaian
7. Tahsin  : ﻦْﻴِﺴْﺤَﺗ : perbaikan, memperindah
8. Tibyan  : نﺎَـﻴْﺒِﺗ  : penjelasan, keterangan

TSA’ (ءﺎﺜﻟا)

1. Tsabit  : ﺖِﺑﺎَﺛ  : yang kokoh, tegar, kuat
2. Tsamin  :ﻦـْﻴﻤِﺛَ    : yang berharga
3. Tsaqib  : ﺐِﻗﺎَﺛ  : yang memiliki otak yang cerdas, tajam
4. Tsariy  : يِﺮَﺛ : hartawan

JIIM (ﻢﻴﺠﻟا)

1. Jabir  : ﺮِﺑﺎَﺟ  : yang menggantikan apa yang hilang, nama seorang shahabat
Nabi yang terkenal (Jabir bin ‘Abdullah)
2. Jasir  : ﺮِﺳﺎَﺟ : pemberani
3. Jasim  : ﻢِﺳﺎَﺟ  : yang tinggi, besar
4. Jarir  : ﺮْﻳِﺮَﺟ  : Tali pengikat onta, nama salah seorang shahabat
5. Jamil  :ﻞْﻴﻤِﺟَ    : indah, gagah
6. Jauhar  : ﺮَهْﻮَﺟ  : permata berlian
7. Jahuri  : يِرْﻮُﻬَﺟ  : yang memiliki suara yang jelas dan besar
8. Jihad  : د ﺎ َﻬ ِﺟ  : Jihad, perang suci
9. Jubran  : ناَﺮْﺒُﺟ  : sama dengan arti kata Jabir diatas (derivasi darinya) 10. Jubair  : ﺮْﻴَﺒُﺟ  : sama dengan arti kata Jabir (diminutif/tashghir darinya)

HA’ (ءﺎﺤﻟا)

1. Habib  : ﺐْﻴَﺒُﺣ  : orang yang dikasihi
2. Hatim  : ﻢِﺗﺎَﺣ  : orang yang diserahi perkara, orang yang dijadikan sebagai
simbol kedermawanan oleh bangsa Arab
3. Harits  : ثِرﺎَﺣ  : yang membajak tanah, salah satu nama yang dianjurkan oleh
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
4. Hazim  : مِزﺎَﺣ  : yang berkemauan keras dan bersikap tegas
5. Hasyid  : ﺪِﺷﺎَﺣ  : yang mengumpulkan, menghimpun orang
6. Hafizh  : ﻆِﻓﺎَﺣ  : yang memelihara, menjaga, yang menghafal
7. Hamid  : ﺪِﻣﺎَﺣ  :   yang memuji, bertahmid
8. Hajjaj  : جﺎﱠﺠَﺣ  : yang banyak melaksanakan haji, yang punya argumentasi
9. Hasan  : ﻦَﺴَﺣ  : yang baik, bagus, indah, nama cucu nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam
10. Hassan  : نﺎﱠﺴَﺣ  : yang banyak baiknya, keindahannya
11. Hakam  : ﻢَﻜَﺣ  : hakim, pemutus hukum, wasit
12. Halif  : ﻒْﻴِﻠَﺣ  : rekanan, sekutu, kongsi
13. Hammad  :  دﺎﱠﻤَﺣ  : yang banyak memuji
14. Hamdan  : ن ا َﺪ ْﻤ َﺣ  : yang banyak memuji
15. Hanbaly  : ﻲِﻠَﺒْﻨَﺣ  : pengikut mazhab Imam Ahmad bin Hanbal
16. Hanif  : ﻒْﻴِﻨَﺣ  : yang berpegang teguh pada Islam, yang lurus
17. Hashshad : دﺎﱠﺼَﺣ  : yang banyak mendapatkan (sesuatu)
18. Hayyan  : نﺎﱠـﻴَﺣ : hidup
19. Haidar  : رَﺪْﻴَﺣ : Pemberani
20. Hibban  : نﺎﱠـﺒِﺣ  : yang banyak dikasihi
21. Hilmi  : ﻲِﻤْﻠِﺣ  : dinisbatkan kepada kata hilm, yaitu lembah lembut, tenang
dalam bertindak
22. Himyar  : ﺮَﻴْﻤِﺣ  : nama suku di Yaman
23. Husam  : مﺎَـﺴُﺣ  : pedang yang tajam
24. Husain  : ﻦْﻴَﺴُﺣ  : yang bagus, indah (diminutif dari kata husn)

KHA’ (ءﺎﺨﻟا)

1. Khazin  : نِزﺎَﺧ  : yang menyimpan
2. Khasyi’  : ﻊِﺷﺎَﺧ  : yang khusyu’
3. Khathir  : ﺮِﻃﺎَﺧ  : hati, pikiran yang terbersit
4. Khalid  : ﺪِﻟﺎَﺧ  : kekal, abadi, nama salah seorang shahabat tersohor dan ahli
perang (Khalid bin walid)
5. Khalish  : ﺺِﻟﺎَﺧ  : yang murni, ikhlas
6. Khajil  : ﻞْﻴِﺠَﺧ : pemalu
7. Khashib  : ﺐْﻴِﺼَﺧ : subur
8. Khadhir  : ﺮِﻀَﺧ  : yang hijau
9. Khathib  : ﺐْﻴِﻄَﺧ  : penceramah, yang berbicara
10. Khaththab  : بﺎﱠﻄَﺧ  : yang banyak berceramah, pintar bicara 11. Khalaf  : ﻒَﻠَﺧ  : pengganti, yang datang kemudian, keturunan
12. Khaldun  : نْوُﺪْﻠَﺧ : kekal, abadi
13. Khalifah  : ﺔَﻔْﻴِﻠَﺧ  : penguasa dalam negara Islam, pengganti, pemimpin
14. Khalil  : ﻞْﻴِﻠَﺧ  : teman akrab yang dekat dan dikasihi
15. Khair  :  ْﻴ ٍَﺧ ﺮ      : yang baik
16. Khuzaimah  : ﺔ ـ َﻤ ْﻳ َﺰ ُﺧ   : pohon yang bunganya sangat sedap (diminutif
dari kata khuzam)

Daal (لاﺪﻟا)

1. Daris  : سِراَد : pelajar
2. Daud  : دُواَد  : nama Nabi
3. Daly  : ﻲِﻟاَد  : buah anggur yang tidak terlalu hitam
4. Dany  : ﻲِﻧاَد  : yang dekat
5. Daffa’  : عﺎﱠﻓَد  : yang (banyak) mempertahankan diri
6. Dafi’  : ﻊِﻓاَد  : yang mempertahankan, mendorong, motivasi
7. Dalil  : ﻞْﻴِﻟَد  : penunjuk jalan, guide, panduan, sapaan

DZAL (لاﺬﻟا)

1. Zakir  : ﺮِآاَذ  : yang berzikir, yang ingat
2. Zakir  : ﺮْﻴِآَذ  : yang baik daya ingatnya
3. Zakwan  : ن ا َﻮ ْآ َذ  : yang sangat cerdas
4. Zaky  : ّﻲ ِآ َذ  : yang cerdas
5. Zulfiqar  : ر ﺎ َﻘ ِﻔ ْﻟ ا وُذ  : nama pedang ‘Ali bin Abi Thalib
6. Zulfahmi  : ﻢْﻬَﻔﻟْا وُذ  : yang memiliki pemahaman

RA’ (ءاﺮﻟا)

1. Ra’id  :  َر ﺪِﺋا   : pemimpin, pencetus
2. Ra’if  : ﻒِﺋاَر  : yang memiliki rasa kasihan
3. Rajih  :  ﺢِﺟاَر  : yang kuat, tajam akalnya
4. Raji   : ﻲِﺟاَر  : orang yang berharap
5. Rasikh  : ﺦِﺳاَر  : yang kokoh, dalam ilmunya
6. Rasyid  : ﺪِﺷاَر  : yang memberi petunjuk/nasehat, sudah berusia baligh
7. Raghib  : ﺐِﻏاَر  : yang memiliki keinginan
8. Raki’  : ﻊِآاَر  : yang ruku’/menundukkan kepala, yang shalat
9. Ramiz  : ﺰِﻣاَر  : yang memberi isyarat atau kode, menandai
10. Ramy  : ﻲِﻣاَر  : yang melempar, pemanah
11. Rabi’  : ﻊ ـ ْﻴ ِﺑ َر  : musim semi
12. Rajab  : ﺐَﺟَر  : bulan rajab, pengagungan
13. Rahhab  : بﺎﱠﺣَر  : yang sangat menyambut, antusias, yang (banyak) berlapang
dada
14. Razin  : ﻦْﻳِزَر  : yang cemerlang (otaknya), penuh kesungguhan
15. Rassam  : مﺎﱠﺳَر  : yang menggambar
16. Rasyad  : د ﺎ َﺷ َر  : lurus, yang mendapat petunjuk 17. Rasyid  : ﺪ ـ ْﻴ ِﺷ َر  : yang mendapat petunjuk
18. Rasyiq  : ﻖْﻴِﺷَر  : perawakan tubuhnya bagus, tangkas
19. Ramzi  : يِﺰْﻣَر  : dinisbatkan kepada simbol, simbolik
20. Ramadhan : ن ﺎ َﻀ َﻣ َر : bulan ramadhan, panas yang sangat
21. Rafi’  : ﻊْﻴِﻓَر  : yang tinggi
22. Raihan  : نﺎـَﺤْﻳَر : aroma, buah yang baunya wangi
23. Rizq  : قْزِر  : anugerah, rizki
24. Ridhwan  : ن ا َﻮ ْﺿ ِر :  kerelaan,  keridhaan
25. Rifqy  : ﻲِﻘْﻓِر  : dinisbatkan kepada kelemahlembutan, rasa belaskasih
26. Riyadh  : ضﺎ َﻳ ِر : taman
27. Ridha  : ﺎَﺿِر : kerelaan
28. Rusyd  : ﺪْﺷُر : petunjuk
29. Rusydi  : يِﺪْﺷُر  : yang bersifat petunjuk

ZAI (ياﺰﻟا)

1. Zari’  : عِراَز  : yang menanam
2. Zahid  : ﺪِهاَز  : yang bersahaja, zuhud
3. Zahir  : ﺮِهاَز  : yang cemerlang, berseri-seri
4. Zahy  : ﻲِهاَز  : wajah yang elok
5. Zayyat  : تﺎﱠـﻳَز  : dinisbatkan kepada kata zait (minyak): tukang minyak
6. Zaky  : ّﻲ ِآ َز  : Yang bersih, suci
7. Zaid  : ﺪْﻳَز  : yang bertambah
8. Zahrani  : ﻲ ِﻧ ا َﺮ ْه َز : yang berseri-seri
9. Ziyad  : دﺎَـﻳِز  : yang bertambah

SIN (ﻦﻴﺴﻟا)

1. Sais   : ﺲِﺋﺎَﺳ  : yang menyiasati
2. Sabiq  : ﻖِﺑﺎَﺳ  : yang terdahulu
3. Satir  : ﺮِﺗَﺎﺳ  : yang menutupi sesuatu
4. Sajid  : ﺪِﺟﺎَﺳ  : yang bersujud
5. Sakhin  : ﻦِﺧﺎَﺳ  : yang panas
6. Sa’i    : ﻲِﻋﺎَﺳ  : yang berusaha, berjalan cepat
7. Saqy  : ﻲِﻗﺎَﺳ  : yang menuangkan (air)
8. Salim  : ﻢِﻟﺎَﺳ  : yang selamat, sehat dan segar bugar
9. Samih  : ﺢِﻣﺎَﺳ  : yang pema’af, yang mulia hatinya
10. Sami  : ﻲِﻣﺎَﺳ  : yang mulia, tinggi
11. Sahir  : ﺮِهﺎَﺳ  : yang berjaga di tengah malam, tidak tidur
12. Sabbah  : حﺎﱠـﺒَﺳ : perenang
13. Sakhiy  : ّﻲ ِﺨ َﺳ  : yang dermawan, murahhati
14. Sa’ad  : ﺪْﻌَﺳ : kebahagiaan
15. Sa’id  : ﺪْﻴِﻌَﺳ  : yang bahagia
16. Sa’dun  : نْوُﺪْﻌَﺳ : yang bahagia
17. Safar  : ﺮَﻔَﺳ : perjalanan
18. Salman  : نﺎـَﻤْﻠَﺳ : yang selamat 19. Sahal  : ﻞْﻬَﺳ  : yang mudah
20. Sayyaf  : فﺎﱠـﻴَﺳ  : yang memegang pedang, ahli pedang
21. Sayyid  : ﺪـﱢﻴَﺳ  : pemuka, pemimpin
22. Sidr  : رْﺪِﺳ  : daun bidara
23. Siraj  : ج ا َﺮ ِﺳ  : lentera, lampu
24. Sudais  : ﺲْﻳَﺪُﺳ : diminutif dari kata as-sudus ; seper-enam
25. Surur  : رْوُﺮُﺳ : kegembiraan
26. Su’ud   : دْﻮُﻌُﺳ  : kebahagiaan, nama raja Kerajaan Arab Saudi
27. Sulthan  : نﺎَﻄْﻠُﺳ : yang memiliki kekuasaan, sultan
28. Suhail  : ﻞْﻴَﻬُﺳ  : diminutif dari kata sahl : mudah

SYIN (ﻦﻴﺸﻟا)

1. Syabb  : ّب ﺎ َﺷ : pemuda
2. Syady  : يِدﺎَﺷ  : yang merangkai sya’ir
3. Syarih  : حِرﺎَﺷ  : yang menjelaskan, menerangkan, mensyarah, yang
lapangdada
4. Syathir  : ﺮِﻃَﺎﺷ : genius
5. Syathibi  : ّﻲ ِﺒ ِﻃ ﺎ َﺷ : nama ulama terkemuka
6. Sya’ir  : ﺮِﻋﺎَﺷ : penyair
7. Syafi’  : ﻊِﻓﺎَﺷ  : yang memberi pertolongan
8. Syafi’i  : ّﻲ ِﻌ ِﻓ ﺎ َﺷ : dinisbatkan kepada Imam asy-Syafi’i
9. Syakir  : ﺮِآﺎَﺷ  : yang bersyukur
10. Syamil  : ﻞِﻣﺎَﺷ  : komplit, universal, yang mencakup
11. Syamikh  : ﺦِﻣﺎَﺷ  : yang tinggi, kokoh
12. Syahy  : ﻲِهﺎَﺷ  : yang memiliki keinginan
13. Syaj’an  : ن ﺎ َﻌ ْﺠ َﺷ : yang sangat pemberani
14. Syaddad  : داﱠﺪَﺷ  : yang kuat, keras
15. Syarif  : ﻒْﻳِﺮَﺷ  : yang mulia, terhormat
16. Syarik  : ﻚْﻳِﺮَﺷ  : kongsi, sekutu
17. Sya’rani  : ﻲ ِﻧ ا َﺮ ْﻌ َﺷ  : dinisbatkan kepada kata sya’r ; rambut
18. Syaghghaf :  َﺷ فﺎﱠﻐ  : yang memiliki keinginan yang amat sangat, tergila-gila,
mabuk kepayang
19. Syafiq  : ﻖْﻴِﻔَﺷ   : yang halus perasaannya, penuh belas kasih
20. Syaqiq  : ﻖ ْﻴ ِﻘ ََﺷ  : sekandung, terbelah
21. Syakib  : ﺐْﻴِﻜَﺷ  : yang memberi balasan kebaikan
22. Syakkar  : رﺎﱠﻜَﺷ  : yang banyak bersyukur, terimakasih
23. Syakur  : رْﻮُﻜَﺷ  : yang banyak bersyukur, terimakasih
24. Syammakh : خﺎﱠـَﻤﺷ  : yang amat tinggi, kokoh
25. Syairazy  : ي ِز ا َﺮ ْﻴ َﺷ  : dinisbatkan kepada kata syairaz ; nama kota di
Persia/Iran sekarang, nama ulama terkenal
26. Syihab  : ب ﺎ َﻬ ِﺷ  : bintang meteor, cahaya api
27. Syu’aib  : ﺐْﻴَﻌُﺷ  : nama nabi, diminutif dari kata sya’b ;bangsa, suku
28. Syuja’  : عﺎَﺠُﺷ : pemberani
29. Syuraih  : ﺢْﻳَﺮُﺷ  : diminutif dari kata syarh ; penjelasan, lapang dada, lega
30. Syurahbil : ﻞْﻴِﺒْﺣَﺮُﺷ  : nama seorang shahabat
Shad (دﺎﺼﻟا)

1. Sha-ib  : ﺐِﺋﺎَﺻ  : yang bertindak benar
2. Sha-id  : ﺪِﺋﺎَﺻ  : yang berburu
3. Sha-in  : ﻦِﺋﺎَﺻ   : yang menjaga
4. Sha’im  : ﻢِﺋﺎَﺻ  : yang berpuasa
5. Shabir  : ﺮِﺑﺎَﺻ : penyabar
6. Shahib  :  ﺎَﺻ ﺐِﺣ  : teman, shahabat, yang menyertai
7. Shahy  : ﻲِﺣﺎَﺻ : yang berteriak, bangun
8. Shadir  : رِدﺎَﺻ  : yang mengeluarkan, menerbitkan, bersumber
9. Shadiq  : قِدﺎَﺻ  : yang jujur
10. Sharif  : فِرﺎَﺻ : yang mengalihkan (perhatian, dst), yang merubah
11. Sharim  : مِرﺎَﺻ  : yang tegas, tajam
12. Sha’id  : ﺪِﻋﺎَﺻ  : yang memanjat, menaiki
13. Shafih  : ﺢِﻓﺎَﺻ  : pemaaf
14. Shafy  : ﻰِﻓﺎَﺻ  : yang suci, murni, bersih, tidak keruh
15. Shalih  : ﺢِﻟَﺎﺻ  : orang yang shalih, sesuai
16. Shamit  :  ﺖِﻣﺎَﺻ : yang diam tidak banyak bicara
17. Shamid  : ﺪِﻣﺎَﺻ  : yang tegar
18. Shabbah  : حﺎﱠﺒَﺻ  : yang mengucapkan selamat pagi
19. Shahafy  : ّﻲ ِﻔ َﺤ َﺻ : wartawan
20. Shakhar  : ﺮْﺨَﺻ  : batu yang keras, karang
21. Shaddam  : ماﱠﺪَﺻ  : yang membenturkan
22. Sharraf  : فاﱠﺮَﺻ : kasir
23. Shafar  : ﺮَﻔَﺻ  : bulan shafar
24. Shafwat  : تَﻮْﻔَﺻ : jernih, bersih, bening
25. Shafwan  : ن ا َﻮ ْﻔ َﺻ : jernih, bersih, nama seorang shahabat, batu besar yang
halus/licin
26. Shafih  : ﺢْﻴِﻔَﺻ  : pedang yang tajam, lempengan
27. Shafir  : ﺮْﻴِﻔَﺻ : terompet, siulan
28. Shafrawy  : ي ِو ا َﺮ ْﻔ َﺻ  : dinisbatkan kepada kata “shufr”; kuning, kekuning-
kuningan
29. Shaqr  : ﺮْﻘَﺻ  : burung elang
30. Shaql  : ﻞْﻘَﺻ : tajam
31. Shalah  : ح ﺎ َﻠ َﺻ  : keshalihan, kecocokan
32. shahl  : ﻞْﻬَﺻ  : suara kuda
33. Shawwan  : ناﱠﻮَﺻ  : yang menjaga (diri, dsb)
34. Shayyad  : دﺎـﱠﻴَﺻ  : ahli berburu
35. Shaidaly  : ّﻰ ِﻟ َﺪ ْﻴ َﺻ : apoteker
36. Shiddiq  : ﻖـْﻳﱢﺪِﺻ : yang amat jujur
37. Shirath  : ط ا َﺮ ِﺻ : jalan
38. Shulhi  : ّﻲ ِﺤ ْﻠ ُﺻ : dinisbatkan kepada kata shulh ; perdamaian
39. Shuwailih : ﺢِﻠْﻳَﻮُﺻ : diminutif dari kata shalih
40. Shuhaib  : ﺐْﻴَﻬُﺻ : julukan bagi singa, nama seorang shahabat terkenal Shuhaib
ar-Ruumy

DHAD (دﺎﻀﻟا)

1. Dhabith  : ﻂِﺑﺎَﺿ  : kapten, yang mencocokkan, yang kuat hafalannya
2. Dhahik  : ﻚِﺣﺎَﺿ  : yang tertawa
3. Dhamin  :  ِﻣ ﺎ َﺿ ﻦ   : yang menjamin, menanggung
4. Dhawy  : يِوﺎَﺿ : bercahaya
5. Dhahhak  : كﺎﱠﺤَﺿ  : yang banyak tertawa
6. Dhamir  : ﺮْﻴِﻤَﺿ : perasaan
7. Dhaif  : ﻒْﻴَﺿ : tamu
8. Dhiman  : نﺎـَﻤِﺿ : jaminan
9. Dhubaib  : ﺐْﻴَﺒٌﺿ  : diminutif dari kata dhabb ; sejenis biawak
10. Dhuha  : ﻰَﺤٌﺿ  : waktu dhuha, sebelum matahari tergelincir

THA’ (ءﺎﻄﻟا)

1. Thaif  : ﻒِﺋَﺎﻃ  : yang berkeliling/melakukan thawaf, nama kota di Arab
Saudi
2. Thahin  : ﻦِﺣﺎَﻃ  : yang menumbuk
3. Tharih  : حِرﺎَﻃ  : yang melemparkan (pendapat, dsb), yang membuang
4. Tharid  : دِرﺎَﻃ  : yang mengusir
5. Thariq  : قِرﺎَﻃ  : yang datang waktu malam, yang mengetuk, nama seorang
pahlawan Islam terkenal (Thariq bin Ziyad)
6. Thazij  : جِزﺎَﻃ  : yang segar (makanan, dsb), steril
7. Thaqim  : ﻢِﻗﺎَﻃ : pilot
8. Thalib  : ﺐِﻟﺎَﻃ  : yang menuntut, mencari, mahasiswa
9. Thamih  : ﺢِﻣﺎَﻃ  : yang antusias
11. Thahir  : ﺮِهﺎَﻃ  : yang suci, bersih
12. Thabari  : يِﺮَﺒَﻃ  : nama seorang Mufassir terkenal (Imam ath-Thabari)
13. Thabrani  : ﻲ ِﻧ ا َﺮ ْﺒ َﻃ : nama seorang Muhaddits (ahli hadits) terkenal (Imam ath-
Thabrani)
14. Thahhan  : نَﺎّﺤَﻃ  : orang yang menumbuk (sesuatu)
15. Thalal  : ل ﺎ َﻠ َﻃ  : tempat yang tinggi
16. Thayyar  : رﺎﱠﻴَﻃ  : penerbang, pilot
17. Thayyib  : ﺐﱢﻴَﻃ  : yang baik, enak, suci
18. Thiraz  : ز ا َﺮ ِﻃ  : ukuran, model, tipe
19. Thufail  : ﻞْﻴَﻔُﻃ  : diminutif dari kata thifl ; anak kecil


ZHA’ (ءﺎﻈﻟا)

1. Zha’in  : ﻦِﻋﺎَﻇ  : yang bepergian pada siang hari yang terik
2. Zhafir  : ﺮِﻓﺎَﻇ  : yang menang, beruntung
3. Zhahir  : ﺮِهﺎَﻇ  : bagian luar, lahiriah, terang, nampak
4. Zharif  : ﻒْﻳِﺮَﻇ  : cerdik, terang 5. Zhafran  : ن ا َﺮ ْﻔ َﻇ  : yang menang, beruntung
6. Zhahran  : ن ا َﺮ ْﻬ َﻇ : bagian belakang, nama kota di Arab Saudi

‘AIN (ﻦﻴﻌﻟا)

1. ‘Aif    : ﻒِﺋﺎَﻋ  : yang menjaga kesucian dirinya, penjijik
2. ‘Aisy  : ﺶِﺋﺎَﻋ  : yang hidup
3. ‘Abid  : ﺪِﺑﺎَﻋ  : ahli ‘ibadah
4. ‘Abir  : ﺮِﺑﺎَﻋ  : yang melewati, musafir
5. ‘Aji    : ﻲِﺟﺎَﻋ  : dinisbatkan kepada kata ‘aajj ; gading, berkebangsaan
negara Pantai Gading
6. ‘Adil  : لِدﺎَﻋ  : yang adil
7. ‘Arif  : فِرﺎَﻋ  : yang mengetahui, mengenal
8. ‘Azil  : لِزﺎَﻋ  : yang mengasingkan diri, tidak mempersenjatai diri
9. ‘Asyur  : رْﻮُﺷﺎَﻋ : ke-sepuluh
10. ‘Athif  : ﻒِﻃﺎَﻋ  : yang lembut, penuh kasih
11. ‘Aqil  : ﻞِﻗﺎَﻋ  : yang berakal, cerdas
12. ‘Alim  : ﻢِﻟﺎَﻋ  : yang berpengetahuan, seorang ‘alim
13. ‘Ammiy  : ّﻲ ِّﻣ ﺎ َﻋ  : yang ‘awam, biasa
14. ‘Ayid  : ﺪِﻳﺎَﻋ  : yang kembali
15. ‘Abbad  : دﺎﱠﺒَﻋ  : ahli/yang banyak beribadah
16. ‘Abud  : دْﻮُﺒَﻋ  : ahli ibadah
17. ‘Abqary  : ّي ِﺮ َﻘ ْﺒ َﻋ : yang jenius
18. ‘Atid  : ﺪْﻴِﺘَﻋ  : yang selalu hadir
19. ‘Atiq  : ﻖْﻴِﺘَﻋ  : hamba yang dimerdekakan, yang sudah tua, sebutan buat
Ka’bah (al-Baitul ‘Atiq)
20. ‘Ajam  : ﻢَﺠَﻋ  : orang asing, selain ‘Arab
21. ‘Adnan  : نَﺎﻧْﺪَﻋ  : salah seorang nenek moyang Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam
22. ‘Arafat  : ت ﺎ َﻓ َﺮ َﻋ  : jamak dari ‘arafah ; nama bukit di Mekkah tempat
melakukan haji
23. ‘Azzam  : ماﱠﺰَﻋ  : yang berkemauan kuat (bertekad bulat)
24. ‘Atha’  : ء ﺎ َﻄ َﻋ : pemberian
25. ‘Aththar  : رﺎﱠﻄَﻋ  : yang suka memakai wewangian, tukang minyak wangi
26. ‘Aththas  : سﺎﱠﻄَﻋ : yang bersin, nama suku di Yaman
27. ‘Affan  :  ـﱠﻔَﻋ نﺎ   : yang banyak menjaga kesucian dirinya, nama ayah khalifah
ketiga, ‘Utsman bin ‘Affan
28. ‘Afif  : ﻒْﻴِﻔَﻋ  : yang menjaga kesucian dirinya
29. ‘Aqid  : ﺪِﻗﺎَﻋ  : yang beraqad, berjanji
30. ‘Aqqad  : دﺎﱠﻘَﻋ  : yang banyak beraqad, berjanji
31. ‘Ali  : ّﻲ ِﻠ َﻋ  : yang tinggi, nama khalifah ke-empat, ‘Ali bin Abi Thalib
32. ‘Alqamah : ﺔ ـ َﻤ َﻘ ْﻠ َﻋ : nama seorang shahabat
33. ‘Allaf  : فﺎﱠﻠَﻋ  : yang memberi  makanan binatang
34. ‘Ammar  : رﺎـﱠﻤَﻋ  : yang banyak menta’mir, yang panjang umur, nama seorang
shahabat ‘Ammar bin Yasir
35. ‘Amru  : وُﺮْﻤَﻋ  : nama seorang shahabat ‘Amru bin al-‘Ash 36. ‘Ayyasy  : شﺎﱠﻴَﻋ  : yang panjang umur, penjual roti
36. ‘Ibad  : د ﺎ َﺒ ِﻋ  : jamak dari kata ‘abd ; hamba
37. ‘Irfan  : ن ﺎ َﻓ ْﺮ ِﻋ : kebaikan
38. ‘Izzat  : تﱠﺰِﻋ  : keagungan, kebanggaan, ‘izzah
39. ‘Isham  : م ﺎ َﺼ ِﻋ  : berpegang teguh
40. ‘Ishmat  : ﺖَﻤْﺼِﻋ : penjagaan, pegangan
41. ‘Ikrimah  : ﺔَﻣِﺮْﻜِﻋ : nama seorang shahabat, ‘Ikrimah bin Abu Jahal
42. ‘Imad  :  د ﺎ َﻤ ِﻋ   : pondasi, tiang
43. ‘Imarah  : ة َر ﺎ َﻤ ِﻋ  : Penta’miran, peramaian
44. ‘Iwadh  : ضَﻮِﻋ : pengganti
45. ‘Ied  : ﺪْﻴِﻋ   : Hari besar, perayaan
46. ‘Ubadah  : ةَدﺎَﺒُﻋ  : nama seorang shahabat, banyak melakukan ‘ibadah.
47. ‘Ubaid  : ﺪْﻴَﺒُﻋ  : diminutif/tashghir dari kata ‘Abd; hamba
48. ‘Utbah  : ﺔَﺒْﺘُﻋ  : lekuk liku lembah
49. ‘Utsaimin : ﻦْﻴِﻤْﻴَﺜُﻋ : nama seorang ulama besar Arab Saudi, Ibnu ‘Utsaimin;
diminutif dari “Utsman”.
50. ‘Urbun  : نْﻮُﺑْﺮُﻋ : pemberian
51. ‘Ukasyah  : ﺔَﺷﺎَﻜُﻋ : nama seorang shahabat
52. ‘Ulwan  : ناَﻮْﻠُﻋ  : judul, tema, tanda

AL-GHAIN (ﻦﻴﻐﻟا)

1. Ghâbir  : ﺮِﺑﺎَﻏ   : orang yang asing; anak jalan
2. Ghâzy  :  يِزﺎَﻏ : orang yang berperang
3. Ghâlib  : ﺐِﻟﺎَﻏ   : orang yang menang; yang banyak
4. Ghâly  : ﻲِﻟﺎَﻏ   : bersifat mahal; berharga
5. Ghâmid  : ﺪِﻣﺎَﻏ   : orang yang memasukkan pedang ke sarungnya; nama
kabilah di Hijaz
6. Ghâmidy  : يِﺪِﻣﺎَﻏ   : orang yang kabilahnya Ghâmid (dinisbatkan
kepadanya)
7. Ghâssal  : لﺎﱠﺴَﻏ  : pencuci, pembasuh
8. Ghassân  : نﺎﱠﺴَﻏ  : air wadi di padang pasir
9. Ghannâm  : مﺎﱠﻨَﻏ   : orang yang mendapatkan harta rampasan; orang yang
menggunakan kesempatan; pengembala kambing
10. Ghandûr  : رْوُﺪْﻨَﻏ  : pemuda yang tampan
11. Ghayyâts  : ثﺎﱠﻴَﻏ   : hujan yang banyak
12. Ghayûr  : رْﻮُﻴَﻏ   : orang memiliki ghirah (kecemburuan) yang tinggi (terhadap
agama, khususnya)
13. Ghulâm   : مَﻼُﻏ   : anak laki-laki

AL-FÂ’ (ءﺎﻔﻟا)

1. Fajr   : ﺮْﺠَﻓ  : Fajar, shubuh
2. Fakhry  : ّي ِﺮ ْﺨ َﻓ  : kebanggaaku; yang bersifat kebanggaan
3. Farras  :    ساﱠﺮَﻓ : Cerdas dan tajam pemikirannya
4. Farhan  :ن ﺎ َﺣ ْﺮ َﻓ   : Gembira; suka cita  5. Farid  :ﺪْﻳِﺮَﻓ   : Tidak ada bandingannya; sendirian
6. Fashih  : ﺢْﻴِﺼَﻓ    : Orang yang fasih dan lancar berbicara
7. Fadhal  :ﻞْﻀَﻓ    : Kebaikan; tambahan; lebihan sisa
8. Fathin  :ﻦْﻴِﻄَﻓ   : Cerdik
9. Faqih  : ﻪْﻴِﻘَﻓ  : Ahli Fiqih; orang yang sangat paham
10. Falah  :حَﻼَﻓ   : Keberuntungan; kemenangan
11. Fannan  : نﺎﱠﻨَﻓ   : orang yang ahli seni; memiliki seni/bakat
12. Fawwaz  : زاﱠﻮَﻓ  : orang yang mendapatkan keberuntungan/kemenangan yang
banyak
13. Fauzan  :   ن ا َز ْﻮ َﻓ   : keberuntungan; kemenangan.
14. Fahd  :ﺪْﻬَﻓ   : Macan kumbang/tutul
15. Fahmy  : ّﻲ ِﻤ ْﻬ َﻓ  : Bersifat pemahaman
16. Fayyadh  :   ضﺎﱠﻴَﻓ   : Banyak air; orang yang mulia; kinayah bagi orang
yang suka berderma
17. Fairuz  : زْوُﺮْﻴَﻓ  : Nama batu permata; nama seorang ulama (Fairuz Abady)
18. Faishal  : ﻞَﺼْﻴَﻓ   : Pemimpin; Hakim; Yang memisahkan antara yang haq dan
yang bathil; pedang yang tajam.
19. Firazdaq  :قَدْزَﺮِﻓ  : Serpihan-serpihan roti
20. Fikry  : ّي ِﺮ ْﻜ ِﻓ  : Yang bersifat pemikiran
21. Fu`ad  :داَﺆُﻓ   : Hati;akal
22. Fudlail  : ﻞْﻴَﻀُﻓ  : tashghir (diminutif) dari kata ‘Fadll’; nama seorang ulama
terkenal ‘Fudlail bin ‘Iyadl’
23. Faiz  : ﺰِﺋﺎَﻓ  : Pemenang; orang yang beruntung; orang yang sukses
24. Fa`iq  :ﻖِﺋﺎَﻓ   : Baik;istimewa;lebih menonjol dari yang lain
25. Fatih  :ﺢِﺗﺎَﻓ   : Penakluk; pemimpin; pembuka
26. Fakhir  :ﺮِﺧﺎَﻓ   : Orang yang bangga; mewah; terhormat
27. Fady  :يِدﺎَﻓ   : Tawanan yang ditebus.
28. Faruq  :        قْوُرﺎَﻓ   : Orang yang memisahkan antara haq dan batil;
julukan bagi Umar bin Khaththab.
29. Faris  :سِرﺎَﻓ   : Penunggang kuda; pemilik kuda;singa; pandai.
30. Fari`  :عِرﺎَﻓ   : Tinggi menjulang; seperti  gunung; perawakan tinggi
31. Fadhil  :ﻞِﺿﺎَﻓ   : Orang yang berbudi; yang utama; yang layak dihargai
32. Falih  :ﺢِﻟﺎَﻓ   : Lurus; cocok
33. Fahim  : ﻢِهﺎَﻓ  : Orang yang paham, mengerti
34. Fayi`  :     َﻓ ﻊِﻳﺎ   : Harum baunya

AL-QÂF (فﺎﻘﻟا)


1. Qahthan  : ن ﺎ َﻄ ْﺤ َﻗ : Nenek moyang bangsa Arab dibagian selatan, nama suku                                    
2. Qarib  : ﺐْﻳِﺮَﻗ  : teman dekat; yang dekat; sebentar lagi
3. Qais   : ﺲْﻴَﻗ   : Kadar, ukuran; nama suku yang datang untuk belajar Islam
kepada Rasulullah (‘Abdul Qais) dan nama salah seorang shahabat (Qais bin Sa’d)
4. Qindil  : ﻞْﻳِﺪْﻨِﻗ  : Lampu minyak
5. Qudamah  : ﺔَﻣاَﺪُﻗ   : Lama; dahulu; nama seorang ulama fiqih terkenal (Ibnu
Qudamah) 6. Quraisy  : ﺶْﻳَﺮُﻗ  : Nama kabilah Arab terkemuka
7. Qurthuby  : ّﻲ ِﺒ ُﻃ ْﺮ ُﻗ : nama seorang ulama ahli tafsir; dinisbatkan kepada
‘Qurthub’ salah sebuah nama daerah di Andalus (Spanyol sekarang) yang dikenal
dengan nama aslinya ‘Cordova’
8. Quzwainy  : ﻲِﻨْﻳَوْﺰُﻗ : dinisbatkan kepada ‘Quzwain’ salah sebuah kota di Asia
Tengah; dinisbatkan kepada salah seorang ulama hadits (Ibnu Majah al-Quzwainy)
9. Qushay  : ّﻲ َﺼ ُﻗ   : Jauh pemikirannya; nama nenek moyang Rasulullah
shallallâhu 'alaihi wa sallam
10. Quthb  :  ﺐْﻄُﻗ  : kutub; pemimpin; tetua kaum; akhir segala sesuatu
11. Qa’id  : ﺪِﺋﺎَﻗ   : Komandan perang; ketua
12. Qabus  : سْﻮُﺑﺎَﻗ  : Orang yang gagah; tampan dan baik kulitnya
13. Qasim  : ﻢِﺳﺎَﻗ  : Orang yang membagi; pemberi imbalan
14. Qashid  : ﺪِﺻﺎَﻗ  : Yang menuju kepada sesuatu; yang bermaksud untuk…

AL-KÂF (فﺎﻜﻟا )

Katsir : ﺮْﻴِﺜَآ  : Yang banyak
Karim : ﻢْﻳِﺮَآ  : Yang murah hati; dermawan; salah satu nama Allah
Kassab : بﺎﱠﺴَآ  : yang banyak bekerja/ulet
Ka`b : ﺐْﻌَآ  : Kehormatan; kemuliaan; ruas; tombak.
Kamal : ل ﺎ َﻤ َآ   : Kesempurnaan
Kanz : ﺰْﻨَآ  : Harta simpanan; harta terpendam.
Kan`an : ن ﺎ َﻌ ْﻨ َآ  : Yang mengumpulkan; nama kaum yang menisbatkan
kepada Kan`an bin Nuh
Kinan : نﺎﱠﻨَآ  : Harta simpanan; harta terpendam
Katib : ﺐِﺗﺎَآ : Penulis
Kasib : ﺐِﺳﺎَآ  : Orang yang rajin cari penghidupan
Kazhim : ﻢِﻇﺎَآ  : Orang yang dapat mengekang amarah
Kamil  :   ﻞِﻣﺎَآ    : Yang memiliki sifat-sifat baik lagi sempurna


AL-LÂM (مﻼﻟا  )

1.  Labib  :  ْﻴ ِﺒ َﻟ ﺐ    : Orang yang berakal; cerdik
2.  Lathif  : ﻒْﻴِﻄَﻟ   :Lemah-lembut; kasih sayang; salah satu    
                            asma Allah.
3.  Lu`ay  : ّى َﺆ ُﻟ  : Kekuatan; nama nenek moyang Quraisy.
4.  Luthf   : ﻒْﻄُﻟ   : Kelemah lembutan; taufiq
5.  Luthfy  :  ُﻟ ﻲِﻔْﻄ    : dinisbatkan kepada Luthf; yang bersifat lemah lembut
6.  Luqaman  : نﺎَﻤْﻘُﻟ   : Jalan terang; nama nabi terkenal kebijakannya.
7.  Labid  : ﺪِﺑَﻻ : Singa

AL-MÎM ( ﻢﻴﻤﻟا )

1.  Ma`mun  : نْﻮُﻣْﺄَﻣ  : Orang yang dipercaya; nama salah seorang khalifah pada
masa khilafah ‘Abbasiyyah 2. Mabkhut  : تْﻮُﺨْﺒَﻣ   : Yang mempunyai keberuntungan
3. Mabruk  : كْوُﺮْﺒَﻣ  : Orang yang diberkahi
4. Mahbub  : بْﻮُﺒْﺤَﻣ   : Yang dicintai dan disenangi manusia
5. Mahjub  : بْﻮُﺠْﺤَﻣ   : Yang tersembunyi; yang tertutup
6. Mahrus  : سْوُﺮْﺤَﻣ   : Yang terjaga; orang yang berumur panjang
7. Mahfuzh  : ظْﻮُﻔْﺤَﻣ    : Terjaga; terpelihara
8. Mahmud  : دْﻮُﻤْﺤَﻣ  : Perikehidupannya terpuji
9. Makhzum  :  مْوُﺰْﺨَﻣ   : Teratur; tersusun; nama nenek moyang Quraisy
10. Makhluf  : فْﻮُﻠْﺨَﻣ    : Orang diikuti
11. Marjan  :   ن ﺎ َﺟ ْﺮ َﻣ   : Butir-butir mutiara; tumpukan-tumpukan batu
merah dilaut
12. Marzuq  :  قْوُزْﺮَﻣ   : Yang memperoleh rizki; bernasab baik
13. Marwan  :  ن ا َو ْﺮ َﻣ : Batu yang keras; nama khalifah Umariyyah
14. Mas`ud  :  دْﻮُﻌْﺴَﻣ   : Orang yang diberi kebahagiaan oleh Allah; yang beruntung
15. Masyhur  : رْﻮُﻬْﺸَﻣ   : Terkenal diantara manusia
16. Mathar   :  ﺮَﻄَﻣ   : Hujan
17. Ma`ruf  : فْوُﺮْﻌَﻣ   : Yang terkenal; kebaikan; rizki
18. Ma`in  : ﻦْﻴِﻌَﻣ   : Air yang mengalir
19. Maqbul    :  َﻣ لْﻮُﺒْﻘ   : Diterima
20. Maqshud  : دْﻮُﺼْﻘَﻣ   : Orang yang selalu dikehendaki orang lain
21. Makky  : ﻰﱢﻜَﻣ   : Orang yang menisbatkan dirinya kepada kota Makkah
22. Malih  : ﺢْﻴِﻠَﻣ   : Yang bermuka manis
23. Mamduh  : حْوُﺪْﻤَﻣ   : Orang terpuji
24. Manna`  : عﺎﱠﻨَﻣ   : Kuat; perkasa
25. Mauhub  : بْﻮُهْﻮَﻣ   : Yang dianugrahi
26. Mahdy   : ّي ِﺪ ْﻬ َﻣ   : Yang mendapat hidayah
27. Mahib  : ﺐْﻴِﻬَﻣ   : Orang yang karismatik; ditakuti atau disegani oleh orang
lain
28. Maimun  : نْﻮُﻤْﻴَﻣ  : Yang mendapatkan berkah
29. Misy`al  : ﻞَﻌْﺸِﻣ  : Sesuatu yang dinyalakan sebagai penerang; bejana tempat
api
30. Mifdlal  : ل ﺎ َﻀ ْﻔ ِﻣ   : orang yang diutamakan, memiliki kelebihan
31. Miqdad  : د ا َﺪ ْﻘ ِﻣ   : Orang yang sering menghadang perbuatan buruk
32. Miqdam  : م ا َﺪ ْﻘ ِﻣ    : orang yang berani
33. Mukmin  :  ﻦِﻣْﺆُﻣ   : Orang yang beriman; yang memeberi keamanan; salah satu
asma Allah.
34. Mu`ayyad : ﺪﱠﻳَﺆُﻣ   : Yang dikuatkan
35. Mubarak  : كَرﺎَﺒُﻣ  : Diberkahi; bermanfaat.
36. Mubasysyir  : ﺮﱢﺸَﺒُﻣ   : Yang memberi khabar gembira
37. Mutawakkil  : ﻞﱢآَﻮَﺘُﻣ  : Yang mewakili; tunduk dan tawakkal kepada Allah.
38. Mutawally  : ﻰﱢﻟَﻮَﺘُﻣ  : Penanggung
39. Mujahid  : ﺪِهﺎَﺠُﻣ  : Pejuang; prajurid; orang yang berperang fisabilillah
40. Mujaddid : دﱢﺪَﺠُﻣ    : Pembaharu                  
41. Muhtasib  : ﺐِﺴَﺘْﺤُﻣ   : Orang yang beramar ma’ruf nahi munkar; orang
yang mengharap ridla Allah
42. Muhsin  : ﻦِﺴْﺤُﻣ  : Orang yang berbuat baik dan tulus 43. Mukhtar  :  رﺎَﺘْﺨُﻣ  : Orang Pilihan
44. Murad  : داَﺮُﻣ   : Kehendak; maksud; nama sultan pada masa khilafah
‘Utsmaniyyah
45. Murtadla  : ﻰَﻀَﺗْﺮُﻣ    : Orang yang diridhai Allah dan diridhai manusia
46. Mursyid  :   ﺪِﺷْﺮُﻣ   : Pemberi pentunjuk dan peringatan
47. Muslim  : ﻢِﻠْﺴُﻣ   : Orang Islam; yang berserah diri
48. Musyary  : ىِرﺎَﺸُﻣ   : Pemetik madu lebah; kaya
49. Musthafa  : ﻰَﻔَﻄْﺼُﻣ   : Pilihan; julukan untuk Nabi  Shallallahu Alaihi wa
Sallam
50. Mush`ab  : ﺐَﻌْﺼُﻣ   : Unta yang sukar dinaiki; kuda jantan
51. Muslih  : ﺢِﻠْﺼُﻣ  : Orang yang melakukan kebaikan dan perbaikan- (kabaikan
dari perusak)
52. Muthlaq  : ﻖَﻠْﻄُﻣ   : Tidak terikat
53. Muzhaffar  : ﺮﱠﻔَﻈُﻣ   : Yang dapat memenuhi kebutuhannya
54. Mu`adz  : ذﺎَﻌُﻣ   : Orang yang terlindungi; nama sahabat (Mu`adz bin jabal)
55. Mu`taz  : ّﺰ َﺘ ْﻌ ُﻣ   : Orang yang membanggakan diri
56. Mu`tashim   : ﻢِﺼَﺘْﻌُﻣ   : Orang yang menjaga diri dari perbuatan
maksiat; yang meminta perlindungan kepada Allah
57. Mughits  : ﺚْﻴِﻐُﻣ   : Penolong
58. Muflih  :  ﺢِﻠْﻔُﻣ  : Orang yang beruntung; yang sukses
59. Mufid  :  ﺪْﻴِﻔُﻣ  : Orang yang memberi manfaat kepada orang lain
60. Mumtaz  :  زﺎَﺘْﻤُﻣ  : Istimewa; lebih menonjol dari yang lain
61. Munadlil  : ﻞِﺿﺎَﻨُﻣ  : Pandai melontarkan anak panah; pejuang
62. Munjid  : ﺪِﺠْﻨُﻣ   : Penolong; pembantu
63. Mundzir  : رِﺬْﻨُﻣ   : Pemberi peringatan
64. Munir  : ﺮْﻴِﻨُﻣ   : Bercahaya; berseri-seri
65. Muwaffaq : ﻖﱠﻓَﻮُﻣ   : Orang yang mendapat petunjuk
66. Muhajir  : ﺮِﺟﺎَﻬُﻣ  : Orang yang meningalkan daerahnya ke daerah lain; orang
yang meninggalkan keburukan menuju kebaikan
67. Muhadzdzib  : بﱠﺬَﻬُﻣ  : Orang yang memiliki akhlak terpuji
68. Muhannad   : ﺪﱠﻨَﻬُﻣ   : Pedang yang terbuat dari besi India
69. Muyassar : ﺮﱠﺴَﻴُﻣ   : Orang yang dimudahkan urusannya (oleh Allah)
70. Majid  : ﺪِﺟﺎَﻣ   : Orang yang berbudi luhur; yang mulia
71. Mazin  : نِزﺎَﻣ   : Wajah yang berseri-seri; telur semut
72. Malik  : ﻚِﻟﺎَﻣ  : Yang memiliki/menguasai sesuatu; salah satu-sifat Allah;
nama imam madzhab (Imam Malik)
73. Mahir   : ﺮِهﺎَﻣ  : Pandai; cetakan; orang yang sungguh-sungguh dalam
sesuatu

AN-NÛN ( نﻮﻨﻟا )

1. Nabil  :   ﻞْﻴِﺒَﻧ  : Terhormat; mulia; orang yang mempunyai kelebihan
2. Nabih  :    ﻪْﻴِﺒَﻧ : Terhormat.
3. Najib  : ﺐْﻴِﺠَﻧ   : Mulia; baik keturunannya
4. Nadzir  : ﺮْﻳِﺬَﻧ   : Orang yang memberi peringatan
5. Nazih  :   ﻪْﻳِﺰَﻧ  : Yang menjauhi hal-hal yang tak terpuji 6. Nasib   : ﺐْﻴِﺴَﻧ   : Yang mempunyai keturunan yang baik
7. Nashshar  :  رﺎﱠﺼَﻧ  : Banyak menolong
8. Nashr  : ﺮْﺼَﻧ   : Pertolongan; hujan; kemenangan
9. Nashif   : ﻒْﻴِﺼَﻧ  : Orang yang adil; separoh
10. Nadhir  : ﺮْﻴِﻀَﻧ   : Bagus; indah
11. Na`im  :  ﻢْﻴِﻌَﻧ   : Orang yang berbahagia; harta; ketenangan; kebahagiaan
12. Nafis  :  ﺲْﻴِﻔَﻧ  : Berharga; banyak harta; yang menjadi rebutan
13. Naqib  : ﺐْﻴِﻘَﻧ   : Ketua, kepala, pemuka suatu kabilah atau lainnya
14. Nawwaf  : فاﱠﻮَﻧ   : Tinggi; unggul
15. Naufal  : ﻞَﻓْﻮَﻧ   : Pemuda tampan
16. Nibras  : سا َﺮ ْﺒ ِﻧ  : Lampu; singa; pemberani; mata tombak
17. Nu’man  : نﺎَﻤْﻌُﻧ   : Orang yang mendapatkan nikmat; nama salah seorang
shahabat
18. Nabigh  : ﻎِﺑﺎَﻧ   : Orang yang unggul, pintar
19. Najih  : ﺢِﺟﺎَﻧ   : Yang dianugrahi taufiq; yang berjalan dengan cepat
20. Najy  : ﻰِﺟﺎَﻧ   : Orang yang terbebas dari keberuntungan
21. Nasik   : ﻚِﺳﺎَﻧ   : Orang yang zuhud; ahli ibadah; rumput yang hijau
22. Nashih  : ﺢِﺻﺎَﻧ  : Orang yang memberi nashihat
23. Nashir   : ﺮِﺻﺎَﻧ   : Yang suka menolong orang lain
24. Nadhir   :   ﺮِﻇﺎَﻧ : Direktur; pengawas
25. Nazhim  :ﻢِﻇﺎَﻧ    : Pengarang puisi; pembaca puisi
26. Nafi`  : ﻊِﻓﺎَﻧ   : Yang memberi manfaat; salah satu asma Allah
27. Naqid  : ﺪِﻗﺎَﻧ : Kritikus
28. Nayif  : ﻒِﻳﺎَﻧ   : Tinggi

AL-WÂW ( واﻮﻟا )
 
1. Wajih  : ﻪْﻴِﺟَو   : Orang yang mengarahkan; pemimpin kaum; pioner
2. Wahid  : ﺪْﻴِﺣَو   : Satu-satunya
3. Wadi`  : ﻊْﻳِدَو   : Yang tenang
4. Wadud  :  دْوُدَو  :Yang penuh kasih sayang; yang dicintai
5. Wazir  : ﺮْﻳِزَو   : Menteri; Wakil
6. Wasim  : ﻢْﻴِﺳَو   : Yang tampan wajahnya
7. Wadldlah  :  ﺎﱠﺿَو ح   : Baik raut wajahnya; putih
8. Wakil  : ﻞْﻴِآَو   : Wakil; Pelindung/penanggung jawab
9. Walid  : ﺪْﻴِﻟَو   : Bayi; anak kecil
10. Wildan  : ن ا َﺪ ْﻟ ِو   : Bentuk jamak dari walad ; anak
11. Watsiq  : ﻖِﺛاَو   : Orang yang tentram; yang dipercaya orang lain; yang
diserahi masalah dengan yang lain
12. Washil  : ﻞِﺻاَو  : Yang berbuat baik kepada kaum kerabat; yang
menyambung (sesuatu)
10. Wahib  : ﺐِهاَو     : Orang yang memberi

AL-HÂ’ (ءﺎﻬﻟا   )

1. Hammam  :   مﺎﱠﻤَه  : Orang yang mempunyai ambisi yang kuat 2. Hisyam  : م ﺎ َﺸ ِه   : Kemuliaan; kedermawanan.
3. Hilal  : ل َﻼ ِه   : Bulan sabit; bayi yang montok; hujan yang turun pertama;
ular jantan
4. Humam  : مﺎَﻤُه   : Pemberani; besar ambisinya.
5. Ha`il  : ﻞِﺋﺎَه   : Yang menakutkan; yang luar biasa.
6. Hajid  : ﺪِﺟﺎَه   : Orang bertahajud.
7. Hady    : يِدﺎَه   : Yang memberi petuntuk; leher; singa.
8. Hani`   : ﺊِﻧﺎَه   : Orang yang berbahagia; pembantu; menyenangkan
9. Hasyim  : ﻢِﺷﺎَه   : Pemerah susu yang pintar; gunung yang indah

AL-YÂ’ ( ءﺎﻴﻟا )

1. Yazid   : ﺪْﻳِﺰَﻳ   : Lebihan; pertumbuhan; nama salah satu khalifah Bani
Umayyah
2. Yassar  : رﺎﱠﺴَﻳ   : Orang yang mendapat kelapangan yang banyak
3. Ya`rub  : بُﺮْﻌَﻳ   : Orang yang berbicara dengan bahasa Arab
4. Ya`sub  : بْﻮُﺴْﻌَﻳ   : Pemimpin kaum; raja lebah
5. Yaqzhan  :  ﺎَﻈْﻘَﻳ ن   : Orang yang terjaga; sadar
6. Yaman  : ن ﺎ َﻤ َﻳ   : (Atau Yamany) yang menisbatkan kepada Yaman
7. Yasir  : ﺮِﺳﺎَﻳ   :  Orang yang mendapat kelapangan
8. Yasin  : ﻦْﻴِﺳﺎَﻳ  : Salah satu nama Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam
9. Yafi`  :  ﻊِﻓﺎَﻳ   : Tinggi; terhormat; menginjak remaja



Nama Anak-Anak Putri


Nama Anak-Anak Putri 


ALIF (ﻒﻟﻷﺍ)
1.  Atiah  :  ﺔَ ﻴِ ﺗﺁ  : yang datang
2.  Azifah  :  ﺔَ ﻓِ ﺯﺁ  : yang mendekat ; nama lain dari hari Kiamat
3.  Asiah  :  ﺔَ ﻴِ ﺳﺁ  :  nama  isteri  Fir’aun  yang  beriman kepada Allah; ahli dalam pengobatan
4.  Aminah  :  ﺔَ ﻨِ ﻣﺁ  : Nama ibu Rasulullah; yang aman
5.  Abiyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﺑَ ﺃ  :  yang  menolak  kehinaan;  punya kepribadian yang kokoh
6.  Atsilah  : ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﺛَ ﺃ  :  yang  berakar;  mempunyai  keturunan yang baik
7.  Ahlam  : ﻡَ ﻼْ ﺣَ ﺃ  : jamak dari hulm ; mimpi
8.  Adibah  : ﺔَ ﺒْ ﻳِ ﺩَ ﺃ  : sastrawati
9.  Arja  :  ﻰَ ﺟْ ﺭَ ﺃ  : lebih diharapkan
10. Aribah  : ﺔَ ﺒْ ﻳِ ﺭَ ﺃ  : yang berakal; pandai
11. Aridhah  : ﺔَ ﻀْ ﻳِ ﺭَ ﺃ  : yang bersih, terang ; mengesankan
12. Arij  : ﺞْ ﻳِ ﺭَ ﺃ  :  bau yang sedap
13. Arikah  :  ﺔَ ﻜْ ﻳِ ﺭَ ﺃ  : permadani yang dihias
14. Azka  : ﻰَ ﻛْ ﺯَ ﺃ  : lebih suci, bersih
15. Azaliyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﻟَ ﺯَ ﺃ  : yang bersifat azaly, dari sejak dulu
16. Asma’  :  ءﺎَ ﻤْ ﺳَ ﺃ  : jamak dari ism ; nama
17. Asma  : ﻰَ ﻤْ ﺳَ ﺃ  : lebih mulia, tinggi
18. Asywaq  :  ﻕﺍَ ﻮْ ﺷَ ﺃ  : jamak dari syauq ; kerinduan
19. Ashilah  :  ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﺻَ ﺃ  : yang asli, orisinil
20. Adhwa’  : ءﺍَ ﻮْﺿَ ﺃ  : jamak dari dha­u’ ; cahaya
21. Agharid  :  ﺪْ ﻳِ ﺭﺎَ ﻏَ ﺃ  : jamak dari ughrudah : kicauan burung
22. Afanin  :  ﻦْ ﻴِ ﻧﺎَ ﻓَ ﺃ  :  daun  yang  lembut;  jenis  perkataan yang khas
23. Afrah  :  ﺡﺍَ ﺮْ ﻓَ ﺃ  : jamak dari farhah : kegembiraan; pesta
24. Afkar  :  ﺭﺎَ ﻜْ ﻓَ ﺃ  : jamak dari fikr : pemikiran
25. Afnan  :  ﻥﺎَ ﻨْ ﻓَ ﺃ  : Cabang pohon
26. Alfiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﻔْ ﻟَ ﺃ  : dinisbatkan kepada kata alf : ribuan
27. Althaf  :  ﻑﺎَ ﻄْ ﻟَ ﺃ  : taufik, lembut
28. Amany  :  ﻲِ ﻧﺎَ ﻣَ ﺃ  : jamak dari umniyah : cita­cita
29. Amjad  : ﺩﺎَ ﺠْ ﻣَ ﺃ  : Maruwah; kedermawanan; keagungan
30. Amirah  :  ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﻣَ ﺃ  : pemimpin
31. Anisah  :  ﺔَ ﺴْ ﻴِ ﻧَ ﺃ  : yang lembut; jinak
32. Aniqah  :  ﺔَ ﻘْ ﻴِ ﻧَ ﺃ  : indah menawan
33. Ibtisamah  :  ﺔَ ﻣﺎَ ﺴِ ﺘْ ﺑِ ﺍ  : senyuman
34. Ibtihaj  :  ﺝﺎَ ﻬِ ﺘْ ﺑِ ﺍ  : keceriaan, kegembiraan
35. Ibtihal  : ﻝﺎَ ﻬِ ﺘْ ﺑِ ﺍ  : memohon/berdoa (kepada Allah)
36. Ihtisyam  :  ﻡﺎَ ﺸِ ﺘْ ﺣِ ﺍ  : malu
37. Ihtifa’  : ءﺎَ ﻔِ ﺘْ ﺣِ ﺍ  : sambutan penu
38. Ihtima’  :  ءﺎَ ﻤِ ﺘْ ﺣِ ﺍ  : berlindung, bertahan39. Ihtiwa’  :  ءﺍَ ﻮِ ﺘْ ﺣِ ﺍ  : mencakup, mengandung (sesuatu)
40. Irtiqa’  :  ءﺎَ ﻘِ ﺗْ ﺭِ ﺍ  : meningkat
41. Irtiyah  :  ﺡﺎَ ﻴِ ﺗْ ﺭِ ﺍ  : puas, senang
42. Izdihar  :  ﺭﺎَ ﻫِ ﺩْ ﺯِ ﺍ  : maju, berkembang
43. Istifadah  :  ﺓَ ﺩﺎَ ﻔِ ﺘْ ﺳِ ﺍ  : mengambil faedah, memanfaatkan
44. Isytihar  :  ﺭﺎَ ﻬِ ﺘْ ﺷِ ﺍ  : terkenal, masyhur
45. Iftikhar  :  ْ ﻓِ ﺍ  ﺭﺎَ ﺨِ ﺘ  : bangga
46. Imtitsal  :  ﻝﺎَ ﺜِ ﺘْ ﻣِ ﺍ  : menjalankan perintah
47. Imtidah  :  ﺡﺍَ ﺪِ ﺘْ ﻣِ ﺍ  : memuji
48. Imtinan  :  ﻥﺎَ ﻨِ ﺘْ ﻣِ ﺍ  :  Rasa  syukur  dan  penghargaan; menyebut keutamaan diri
49. Intishar  : ﺭﺎَ ﺼِ ﺘْ ﻧِ ﺍ  : kemenangan
50. Intima’  :  ءﺎَ ﻤِ ﺘْ ﻧِ ﺍ  : berafiliasi (kepada)
51. In’am  :  ﻡﺎَ ﻌْ ﻧِ ﺇ  : penganugerahan
52. Inas  :  ﺱﺎَ ﻨْ ﻳِ ﺇ  : penjinakan; melembutkan hati; Yakin
53. Umamah  :  ﺔَ ﻣﺎَ ﻣُ ﺃ  : nama anak  tiri Rasulullah  (anak Ummu Salamah);  onta  yang  berjumlah  tiga ratus
54. Umaimah  : ﺔَ ﻤْ ﻴَ ﻣُ ﺃ  : Diminutif (tashgir) dari kata Umm (ibu)
55. Unsyudah  :  ﺓَ ﺩْ ﻮُ ﺸْ ﻧُ ﺃ  : syair yang dilantunkan.

*********************************************************************************

BA’ (ءﺎﺒﻟﺍ )
1. Bahitsah  : ﺔَ ﺜِ ﺣﺎَ ﺑ  : Yang mencari; mengkaji/meneliti
2. Badirah  : ﺓَ ﺭِ ﺩﺎَ ﺑ  : Yang bersegera
3.  Badiyah  :  ﺔَ ﻳِ ﺩﺎَ ﺑ  :  yang  tampak;  perkampungan  di pelosok
4.  Bazilah  :  ﺔَ ﻟِ ﺫﺎَ ﺑ  :  yang  membanting  tulang,  berupaya keras
5.  Barrah  :  ﺓﱠ ﺭﺎَ ﺑ  :  yang  berbakti  (kepada  kedua orangtuanya, dll); yang berbuat baik
6.  Bari’ah  :  ﺔَ ﻋِ ﺭﺎَ ﺑ  : yang menonjol, unggul, cemerlang
7.  Bariqah  :  ﺔَ ﻗِ ﺭﺎَ ﺑ  : yang berkilau; awan yang berkilat
8.  Bazigha  :  ﺔَ ﻏِ ﺯﺎَ ﺑ  : yang muncul
9.  Basilah  :  ﺔَ ﻠِ ﺳﺎَ ﺑ  : yang berani
10.  Basimah  :  ﺔَ ﻤِ ﺳﺎَ ﺑ  : yang tersenyum
11. Balighah  :  ﺔَ ﻐِ ﻟﺎَ ﺑ  : yang sudah mencapai usia baligh
12. Bahirah  : ﺓَ ﺮِ ﻫﺎَ ﺑ  : Yang bercahaya
13.  Bahiyah  :  َ ﻴِ ﻫﺎَ ﺑ  ﺔ  : wajah yang ceria
14.  Bahriyyah  :  ﺔﱠ ﻳِ ﺮْ ﺤَ ﺑ  : yang dinisbatkan kepada bahr : laut
15. Badriyyah  :  ﺔﱠ ﻳِ ﺭْ ﺪَ ﺑ  :  yang dinisbatkan  kepada badr  :  bulan purnama
16. Badi’ah  :  ﺔَ ﻌْ ﻳِ ﺪَ ﺑ  : yang cantik, indah
17. Badilah  :  ﺔَ ﻠْ ﻳِ ﺪَ ﺑ  : pengganti
18. Badinah  :  ﺔَ ﻨْ ﻳِ ﺪَ ﺑ  : yang gemuk
19. Bari`ah  :  ﺔَ ﺌْ ﻳِ ﺮَ ﺑ  :  yang  selamat,  terbebas  dari  ikatan, polos tidak berdosa
20. Barokah  :  ﺔَ ﻛَ ﺮَ ﺑ  :  keberkahan;  pertumbuhan; pertambahan
21. Basmah  :  ﺔَ ﻤْ ﺴَ ﺑ  : senyuman22. Basyirah  :  ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﺸَ ﺑ  : yang menyampaikan kabar gembira
23. Balqis  :  ﺲْ ﻴِ ﻘْ ﻠَ ﺑ  :  nama  Ratu  negeri  Saba’  pada  masa Nabi Sulaiman 'alaihissalaam
24. Balighah  :  ﺔَ ﻐْ ﻴِ ﻠَ ﺑ  : yang fashih, amat sangat mengena
25. Bahjah  :  ﺔَ ﺠْ ﻬَ ﺑ  : kegembiraan, keceriaan
26. Bahirah  :  ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﻬَ ﺑ  : wanita yang terhormat
27. Bahiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﻬَ ﺑ  : yang cantik; bersinar; berkilau
28. Baydla`  :  ءﺎَ ﻀْ ﻴَ ﺑ  : yang putih
29. Butsainah  :  ﺔَ ﻨْ ﻴَ ﺜُ ﺑ  :  (diminutif  dari Batsnah)  ; wanita  yang cantik
30. Buraidah  :  ﺓَ ﺪْ ﻳَ ﺮُ ﺑ  :  (diminutif  dari  bard);  dingin  ;  nama sebuah tempat/propinsi di Arab Saudi

*********************************************************************************

TA’  (ءﺎﺘﻟﺍ)
1.  Tâiqah  :  ﺔَ ﻘِ ﺋﺎَ ﺗ  :  yang  merindu,  sangat  menginginkan sesuatu
2.  Tâbi’ah  :  ﺔَ ﻌِ ﺑﺎَ ﺗ  : yang mengikuti
3.  Tâsi’ah  :  ﺔَ ﻌِ ﺳﺎَ ﺗ  : yang kesembilan
4.  Tâliyah  :  ﺔَ ﻴِ ﻟَ ﺎﺗ  :  yang  membaca  (al­Qur’an);  yang berikutnya, yang mengikuti
5.  Tabrîz  :  ﺰْ ﻳِ ﺮْ ﺒَ ﺗ  : yang lebih unggul; penampakan
6.  Tahiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﺤَ ﺗ  : ucapan selamat
7.  Tarbiyah  :  ﺔَ ﻴِ ﺑْ ﺮَ ﺗ  : mendidik, pendidikan
8.  Tarqiyah  :  ﺔَ ﻴِ ﻗْ ﺮَ ﺗ  : meningkatkan, peningkatan
9.  Tazkiyah  :  ﺔَ ﻴِ ﻛْ ﺰَ ﺗ  :  menyucikan  (diri);  penyucian  (diri); rekomendasi
10. Tasliyah  :  ﺔَ ﻴِ ﻠْ ﺴَ ﺗ  : menghibur, hiburan
11. Taghrîd  :  ﺪْ ﻳِ ﺮْ ﻐَ ﺗ  : kicau burung
12. Taqiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﻘَ ﺗ  : yang taqwa
13. Talîdah  :  ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﻠَ ﺗ  : klasik
14. Tamîmah  :  ﺔَ ﻤْ ﻴِ ﻤَ ﺗ  :  penciptaan  yang  sempurna; perlindungan
15. Tawaddud  :  ﺩﱡ ﺩَ ﻮَ ﺗ  : cinta kasih
16. Tahâni  :  ﻲِ ﻧﺎَ ﻬَ ﺗ  :  jamak  dari  kata  tahni­ah  ;  ucapan selamat
17. Taima’  :  ءﺎَ ﻤْ ﻴَ ﺗ  : padang sahara; nama lembah di bagian utara jazirah Arab

*********************************************************************************

TSA’ (ءﺎﺜﻟﺍ)
1.  Tsâbitah  :  ﺔَ ﺘِ ﺑﺎَ ﺛ  : yang kokoh; teguh hati; lurus
2.  Tsariyyah  :  ﺔﱠ ﻳِ ﺮَ ﺛ  : yang kaya
3.  Tsurayya  :  ﺎﱠ ﻳَ ﺮُ ﺛ  : kumpulan bintang
4.  Tsuaibah  :  ﺔَ ﺒْ ﻳَ ﻮُ ﺛ  : nama wanita penyusu Nabi Shallallâhu 'alaihi  wasallam  ;  diminutif  dari  tsawâb  (pahala)

*********************************************************************************

JÎM (ﻢﻴﺠﻟﺍ)
1. Jâizah  :  ﺓَ ﺰِ ﺋﺎَ ﺟ  : hadiah, orang yang membolehkan
2. Jasîmah  :  ﺔَ ﻤْ ﻴِ ﺴَ ﺟ  : yang besar badannya, gemuk
3. Jamîlah  :  ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﻤَ ﺟ  : yang cantik
4. Jalîlah  :  ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﻠَ ﺟ  : yang tinggi, mulia, agung
5. Jauharah  :  ﺓَ ﺮَ ﻫْ ﻮَ ﺟ  : mutiara
6. Jahra’  :  ءﺍَ ﺮْ ﻬَ ﺟ  : yang bersuara lantang, jelas
7. Jaida’  :  ءﺍَ ﺪْ ﻴَ ﺟ  : leher yang jenjang
8. Jinân  :  ﻥﺎَ ﻨِ ﺟ  : (kata jamak dari jannah) taman, kebun, surga
9. Jumânah  :  ﺔَ ﻧﺎَ ﻤُ ﺟ  : butir mutiara yang besar
10. Juwairiyyah  :  ﺔﱠ ﻳِ ﺮْ ﻳَ ﻮُ ﺟ  : nama salah seorang Isteri Rasulullah

*********************************************************************************

AL­HA’  (ءﺎﺤﻟﺍ)
1. Habibah  : ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﺒَ ﺣ  : Kekasih; tersayang
2. Hasanah  : ﺔَ ﻨَ ﺴَ ﺣ  : Perkataan atau perbuatan yang baik
3. Hasibah  : ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﺴَ ﺣ  : Yang memiliki keturunan terpandang
4. Hasna`  : ءﺎَ ﻨْ ﺴَ ﺣ  : Cantik; indah; molek
5. Hakimah  : ﺔَ ﻤْ ﻴِ ﻜَ ﺣ  : yang bijaksana
6. Halwa  :  َ ﺣ  ﻯَ ﻮْ ﻠ  : manisan
7. Halimah  : ﺔَ ﻤْ ﻴِ ﻠَ ﺣ  :  Yang  sabar,  lembut;  wanita  yang menyusui  Nabi  shallallâhu  'alaihi  wa sallam
8. Hamdunah  : ﺔَ ﻧْ ﻭُ ﺪْ ﻤَ ﺣ  : Yang memiji; yang bersyukur
9. Hamidah  : ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﻤَ ﺣ  : Yang tingkah lakunya terpuji
10. Hannan  : ﻥﺎﱠ ﻨَ ﺣ  : Yang banyak mengasihi;  kelembutan hati
11. Hanin  : ﻦْ ﻴِ ﻨَ ﺣ  : Yang penuh kasih sayang
12. Hawwa`  : ءﺍﱠ ﻮَ ﺣ  :  yang  mengandung  sesuatu;  isteri Nabi Adam
13. Haura`  : ءﺍَ ﺭْ ﻮَ ﺣ  :  Wanita  berkulit  putih  yang  memiliki mata yang sangat  hitam
14. Husna  :  َ ﻨْ ﺴُ ﺣ  ﻰ  : Kesudahan yang menyenangkan
15. Hamnah  : ﺔَ ﻨْ ﻤَ ﺣ  : Kemudahan
16. Hishshah  : ﺔﱠ ﺼِ ﺣ  : Bagian; jenis mutiara
17. Husniyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻨْ ﺴُ ﺣ  : Yang bersifat baik
18. Hulwah  : ﺓَ ﻮْ ﻠُ ﺣ  : Mata atau mulut yang indah; manis
19. Humaira`  : ءﺍَ ﺮْ ﻴَ ﻤُ ﺣ  : Diminutif (tashghir) dari kata ‘Hamra`’ (yang kemerah­merahan)
20. Huriyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺭْ ﻮُ ﺣ  : Bidadari surga; wanita cantik
21. Hazimah  : ﺔَ ﻣِ ﺯﺎَ ﺣ  :  Yang  memiliki  keteguhan  hati  dan keyakinan diri; bersikap tegas
22. Hafizhah  : ﺔَ ﻈِ ﻓﺎَ ﺣ  : Yang memelihara, menjaga diri23. Hamidah  : ﺓَ ﺪِ ﻣﺎَ ﺣ  : Yang bersyukur; yang memuji

*********************************************************************************

AL­KHÂ’ (ءﺎﺨﻟﺍ)
1. Khatimah  :  ﺔَ ﻤِ ﺗﺎَ ﺧ  : Kesudahan atau penghabisan sesuatu
2. Khathirah  :  ﺓَ ﺮِ ﻃﺎَ ﺧ  :  Pikiran  atau  rasa  yang  melintas didalam hati
3. Khalidah  :  ﺓَ ﺪِ ﻟﺎَ ﺧ  : Abadi
4. Khalidiyah  :  ﺔﱠ ﻳِ ﺪِ ﻟﺎَ ﺧ  : Yang menisbatkan kepada ‘khalidah’
5. Khalishah  :  ﺔَ ﺼِ ﻟﺎَ ﺧ  : Murni, bening
6. Khashibah  :  ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﺼَ ﺧ  : Banyak kebaikan; subur
7. Khadhra`  :  ءﺍَ ﺮْﻀَ ﺧ  : Hijau; langit.
8. Khulashah  :  ﺔَ ﺻَ ﻼُ ﺧ  : Kesimpulan; ringkasan
9. Khamilah  :  َ ﺧ  ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﻤ  : Beludru; hutan belukar
10. Khansa  :  ءﺎَ ﺴْ ﻨَ ﺧ  : Yang memiliki hidung mancung; wanita yang baik
11. Khaulah  :  ﺔَ ﻟْ ﻮَ ﺧ  : Rusa betina
12. Khairiyah  :  ﺔﱠ ﻳِ ﺮْ ﻴَ ﺧ  : Yang memiliki sifat baik
13. Khizanah  :  ﺔَ ﻧﺍَ ﺰِ ﺧ  : Harta yang disimpan; lemari

*********************************************************************************

AD­DÂL (ﻝﺍﺪﻟﺍ)
1. Daliyah  :  ﺔَ ﻴِ ﻟﺍَ ﺩ  : Pohon anggur
2. Danah  :  ﺔَ ﻧﺍَ ﺩ  : Batu mulia
3. Daniyah  :  ﺔَ ﻴِ ﻧﺍَ ﺩ  : Dekat
4. Dalilah  :  ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﻟَ ﺩ  : Bukti; jalan yang terang
5. Dauhah  :  ﺔَ ﺣْ ﻭَ ﺩ  :  Hujan  yang  turun  terus­menerus  dan tidak lebat
6. Daulah  :  َ ﻟْ ﻭَ ﺩ  ﺔ  : Negara; pemerintahan
7. Daumah  :  ﺔَ ﻣْ ﻭَ ﺩ  : Pohon yang lebat; kelangsungan
8. Dayyinah  :  ﺔَ ﻨﱢ ﻳَ ﺩ  : Taat beragama
9. Diyanah  :  ﺔَ ﻧﺎَ ﻳِ ﺩ  : Agama
10. Dimah  :  ﺔَ ﻤْ ﻳِ ﺩ  : Hujan yang turun terus­menerus
11. Durrah  :  ﺓﱠ ﺭُ ﺩ  : Mutiara yang besar
12. Durriyah  :  ﺔﱠ ﻳﱢ ﺭُ ﺩ  : Dinisbahkan kepada ‘Durrah’

*********************************************************************************

ADZ­DZÂL (ﻝﺍﺬﻟﺍ)
1. Dzakirah  :  ﺓَ ﺮِ ﻛﺍَ ﺫ  : Yang berzikir; yang selalu ingat
2. Dzakiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﻛَ ﺫ  : Cerdas
3. Dzahabiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﺒَ ﻫَ ﺫ  : Yang memiliki sifat emas
4. Dzikra  :  ﻯَ ﺮْ ﻛِ ﺫ  : Ingatan; ketenangan
5. Dzihniyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻨْ ﻫِ ﺫ  : Menurut akal
6. Dzu`abah  :  ﺔَ ﺑﺍَ ﺅُ ﺫ  : Rambut yang dikepang; jambul

*******************************************************************************

AR­RÂ’
(ءﺍﺮﻟﺍ)1. Ra`idah  :  ﺓَ ﺪِ ﺋﺍَ ﺭ  : Pemandu; penunjuk jalan
2. Rabihah  :  ﺔَ ﺤِ ﺑﺍَ ﺭ  : Yang beruntung
3. Rabi`ah  :  ﺔَ ﻌِ ﺑﺍَ ﺭ  : Subur; keempat
4. Rabiyah  :  ﺔَ ﻴِ ﺑﺍَ ﺭ  : Permukaan tanah yang menonjol
5. Rajihah  :  ﺔَ ﺤِ ﺟﺍَ ﺭ  : Yang utama; yang diprioritaskan
6. Rajiyah  :  ﺔَ ﻴِ ﺟﺍَ ﺭ  : Yang mengharapkan
7. Rasikhah  :  ﺔَ ﺨِ ﺳﺍَ ﺭ  : Yang tegar; yang kuat; yang tetap
8. Rasiyah  :  ﺔَ ﻴِ ﺳﺍَ ﺭ  : Yang tegar; yang kuat
9. Rasyidah  :  ﺓَ ﺪِ ﺷﺍَ ﺭ  :  Yang matang pikirannya
10. Radhiyah  :  ﺔَ ﻴِ ﺿﺍَ ﺭ  : Yang rela; yang merasa puas
11. Raghibah  :  ﺔَ ﺒِ ﻏﺍَ ﺭ  : Yang menyayangi
12. Raghidah  :  ﺓَ ﺪِ ﻏﺍَ ﺭ  : Yang hidupnya enak
13. Raqiyah  :  ﺔَ ﻴِ ﻗﺍَ ﺭ  : Yang tinggi
14. Raniyah  :  ﺔَ ﻴِ ﻧﺍَ ﺭ  : Yang memandang dengan terpesona
15. Rabwah  :  ﺓَ ﻮْ ﺑَ ﺭ  : Tanah yang mendaki
16. Rajwa  :  ﻯَ ﻮْ ﺟَ ﺭ  : Permohonan
17. Rajiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﺟَ ﺭ  : Yang diharapkan
18. Rahimah  :  ﺔَ ﻤْ ﻴِ ﺣَ ﺭ  : Penyayang; pengasih
19. Rasmiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﻤْ ﺳَ ﺭ  :  Menurut  resmi;  dinisbatkan  kepada ‘rasm’ (tulisan)
20. Rasyidah  :  ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﺷَ ﺭ  : Yang dibimbing; diberi petunjuk
21. Rashafah  :  ﺔَ ﻓﺎَ ﺻَ ﺭ  : Taman disekitar kota
22. Rashanah  :  ﺔَ ﻧﺎَ ﺻَ ﺭ  :  Kewibawaan; ketenangan
23. Radhwa  :  ﻯَ ﻮْﺿَ ﺭ  :  Keridhaan;  nama  bukit  yang  terletak diantara Madinah Dan Yanbu`
24. Radhiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﺿَ ﺭ  : Yang puas
25. Raghdah  :  ﺓَ ﺪْ ﻏَ ﺭ  : Kehidupan yang damai
26. Raghibah  :  ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﻏَ ﺭ  : Anugerah yang banyak; yang disenangi
27. Raghidah  :  ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﻏَ ﺭ  : Air susu; buih
28. Rafidah  :  ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﻓَ ﺭ  : Yang diberi pertolongan
29. Rafi`ah  :  ﺔَ ﻌْ ﻴِ ﻓَ ﺭ  : Yang tinggi
30. Rafiqah  :  ﺔَ ﻘْ ﻴِ ﻓَ ﺭ  : Istri; pendamping
31. Ramziyyah  :  ﺔﱠ ﻳِ ﺰْ ﻣَ ﺭ  : Simbolik
32. Rana  :  ﺎَ ﻧَ ﺭ  :  Sesuatu  yang  indah  dan  enak dipandang
33. Rawdhah  :  ﺔَ ﺿْ ﻭَ ﺭ  : Taman yang banyak pepohonannya
34. Raihanah  :  ﺔَ ﻧﺎَ ﺤْ ﻳَ ﺭ  : Wanita yang baik jiwanya
35. Rifqah  :  ﺔَ ﻘْ ﻓِ ﺭ  :  Perkumpulan;  himpunan;  nama  istri Ishaq atau ibu Yaqub
36. Riqqah  :  ﺔﱠ ﻗِ ﺭ  : Kasih sayang; rasa malu; kelembutan
37. Ridah  :  ﺓَ ﺪْ ﻳِ ﺭ  : Angin semilir

*********************************************************************************

Az­Zây (ﻱﺍﺰﻟﺍ)
1. Zahirah  :  ﺓﺮﻫﺍﺯ  : Cemerlang; Bercahaya
2. Zakiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﻛَ ﺯ  : Yang beruntung
3. Zahra`  :  ءﺍَ ﺮْ ﻫَ ْ ﺯ  :  bentuk  muannats  (gender)  dari  kata Azhar;  wajah  yang  cemerlang;  bulan;
julukan Fathimah, putri Rasulullah
4. Zahrah  :  ﺓَ ﺮْ ﻫَ ﺯ  : Bunga; keindahan
5. Zahidah  :  ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﻫَ ﺯ  : Yang utama; yang diprioritaskan
6. Zahiyyah  :  ﺔﱠ ﻴِ ﻫَ ﺯ  : Yang bersinar; cemerlang
7. Zainab  :  ﺐَ ﻨْ ﻳَ ﺯ  : Nama putri dan isteri Rasulullah
8. Zubaidah  :  ﺓَ ﺪْ ﻴَ ﺑُ ﺯ  : diminutif dari kata Zubdah ; intisari dari sesuatu
9. Zulfa  : ﻰﻔﻟﺯ  : Kedudukan, derajat;dekat;taman
9. Zuhdiyyah  :  ﺔﱠ ﻳِ ﺪْ ﻫُ ﺯ  : Dinisbahkan kepada kata Zuhd
10. Zuhrah  :  ﺓَ ﺮْ ﻫُ ﺯ  : Putih mengkilat; warna yang bening

*********************************************************************************

As­Sîn ( ﻦﻴﺴﻟﺍ  )
1. Sabikah  : ﺔَ ﻜْ ﻴِ ﺒَ ﺳ  : Batang emas yang dilebur
2. Sa`danah  : ﺔَ ﻧﺍَ ﺪْ ﻌَ ﺳ  : Burung dara; bahagia
3. Sa`diyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺪْ ﻌَ ﺳ  :  Yang  menisbatkan  kepada  kata­kata sa`ad (kebahagiaan)
4. Sa`adah  : ﺓَ ﺩﺎَ ﻌَ ﺳ  : Kebahagiaan; Kesenangan
5. Sa`idah  : ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﻌَ ﺳ  : Yang berbahagia; yang hidupnya enak
6. Sakinah  : ﺔَ ﻨْ ﻴِ ﻜَ ﺳ  : Tenang; berwibawa; lembut
7. Salsabil  : ﻞْ ﻴِ ﺒَ ﺴْ ﻠَ ﺳ  : Nama mata air di surga; air yang sedap
8. Salma  : ﻰَ ﻤْ ﻠَ ﺳ  : Selamat; sehat; nama pohon
9. Salwa  : ﻯَ ﻮْ ﻠَ ﺳ  :  Madu;  burung  berwarna  putih  mirip seperti burung layang­layang
10. Samahah  : ﺔَ ﺣﺎَ ﻤَ ﺳ  :  Kelapangan  dada;  kehormatan; kemudahan; gelar bagi seorang mufti
11. Samihah  : ﺔَ ﺤْ ﻴِ ﻤَ ﺳ  : Yang tolerans; yang mulia
12. Samirah  : ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﻤَ ﺳ  : Yang Mengobrol di waktu malam
13. Saniyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻨَ ﺳ  : Berkedudukan tinggi; yang bersinar
14. Saudah  : ﺓَ ﺩْ ﻮَ ﺳ  :  Harta  melimpah;  nama  istri  Nabi Muhammad saw
15. Sausan  : ﻦَ ﺳْ ﻮَ ﺳ  :  Tumbuhan  yang  harum  baunya  dan banyak jenisnya
16. Sulthanah  : ﺔَ ﻧﺎَ ﻄْ ﻠُ ﺳ  : Pemimpin wanita
17. Sumayyah  : ﺔﱠ ﻴَ ﻤُ ﺳ  : Berkedudukan tinggi; yang bersinar
18. Suha  : ﺎَ ﻬُ ﺳ  :  Bintang  kecil  yang  cahayanya tersembunyi
19. Suhailah  : ﺔَ ﻠْ ﻴَ ﻬُ ﺳ  : (Diminutif sahlah) Mudah.
20. Sabiqah  : ﺔَ ﻘِ ﺑﺎَ ﺳ  : Yang terlebih dahulu
21. Satirah  : ﺓَ ﺮِ ﺗﺎَ ﺳ  : Yang menutupi (seperti aib suaminya)
22. Sajidah  : ﺓَ ﺪِ ﺟﺎَ ﺳ  : Yang bersujud
23. Sarrah  : ﺓﱠ ﺭﺎَ ﺳ  : nama istri Ibrahim; yang bergembira
24. Salimah  : ﺔَ ﻤِ ﻟﺎَ ﺳ  : Yang terhindar dari cacat; yang sehat
25. Samiyah  : ﺔَ ﻴِ ﻣﺎَ ﺳ  : Tinggi; terhormat.
26. Sahirah  : ﺓَ ﺮِ ﻫﺎَ ﺳ  :  Tanah  lapang  yang  mudah  dijejaki; tanah lurus dan putih; mata air; bulan; yang berjaga malam

*********************************************************************************

ASY­SYÎN (ﻦﻴﺸﻟﺍ)1).
1. Syarifah  : ﺔَ ﻔْ ﻳِ ﺮَ ﺷ  : Yang mulia; yang terhormat
2. Syafi`ah  : ﺔَ ﻌْ ﻴِ ﻔَ ﺷ  : Perantara; yang memberi syafat
3. Syafiqah  : ﺔَ ﻘْ ﻴِ ﻔَ ﺷ  : Yang menaruh belas kasihan; iba hati; yang lemah lembut
4. Syamma`  : ءﺎﱠ ﻤَ ﺷ  : Yang berhidung mancung
5. Syahba`  : ءﺎَ ﺒْ ﻬَ ﺷ  : Pasukan yang bersenjata lengkap
6. Syahla`  : ءَ ﻼْ ﻬَ ﺷ  : Yang memiliki mata kebiru­biruan
7. Syahidah  : ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﻬَ ﺷ  : Wanita yang mati syahid
8. Syahirah  : ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﻬَ ﺷ  : Yang termashur
9. Syaima`  : ءﺎَ ﻤْ ﻴَ ﺷ  : Yang bertahi lalat; putrid halimah Sa`diyah, saudara sesusuan Nabi saw
10. Syukriyyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺮْ ﻜُ ﺷ  : Yang memiliki sifat syukur

*********************************************************************************

ASH­SHÂD (ﺩﺎﺼﻟﺍ)
1. Shabirah  : ﺓَ ﺮِ ﺑﺎَ ﺻ  : Yang bersabar
2. Shahibah  : ﺔَ ﺒِ ﺣﺎَ ﺻ  : Istri; pendamping
3. Shadiqah  : ﺔَ ﻗِ ﺩﺎَ ﺻ  : Benar; jujur
4. Sha`idah  : ﺓَ ﺪِ ﻋﺎَ ﺻ  : Yang meninggi; yang mulai menonjol
5. Shalihah  : ﺔَ ﺤِ ﻟﺎَ ﺻ  :  Yang  memiliki  keahlihan;  kelayakan atau keutamaan
6. Shabihah  : ﺔَ ﺤْ ﻴِ ﺒَ ﺻ  : Wajah yang berseri­seri; waktu pagi hari raya
7. Shadiqah  : ﺔَ ﻘْ ﻳِ ﺪَ ﺻ  : Teman; sahabat
8. Sha`dah  : ﺓَ ﺪْ ﻌَ ﺻ  : Sungai yang lurus; tanjakan
9. Shafiyyah  : ﺔّ َ ﻴِ ﻔَ ﺻ  : Yang bersih; jernih; murni; nama salah seorang istrI Nabi saw
10. Shiddiqah  : ﺔَ ﻘْ ﻳﱢ ﺪِ ﺻ  : Yang banyak kebenarannya

*********************************************************************************

ADL­DLÂD (ﺩﺎﻀﻟﺍ)
1. Dhari`ah  : ﺔَ ﻋِ ﺭﺎَ ﺿ  : Yang  kecil mungil; yang masih muda; yang merendahkan diri (arti positif)
2. Dhafiyah  : ﺔَ ﻴِ ﻓﺎَ ﺿ  : Yang lebat (rambutnya)
3. Dhamrah  : ﺓَ ﺮِ ﻣﺎَ ﺿ  : Yang halus kulitnya
4. Dhaminah  : ﺔَ ﻨِ ﻣﺎَ ﺿ  : Yang menjamin; komitmen
5. Dhawiyah  : ﺔَ ﻳِ ﻭﺎَ ﺿ  :  Yang bercahaya; kurus
6. Dhahwah  : ﺓَ ﻮْ ﺤَ ﺿ  : Waktu Dhuha
7. Dhaifah  : ﺔَ ﻔﱢ ﻴَ ﺿ  : Tamu wanita
8. Dhifaf  : ﻑﺎَ ﻔِ ﺿ  :  (Jama` dari Dlaffah) Pinggiran  sungai; tebing lembah; suatu kelompok

*********************************************************************************

ATH­THÂ` (ءﺎﻄﻟﺍ)
1. Thalibah  : ﺔَ ﺒِ ﻟﺎَ ﻃ  : Yang menuntut ilmu; yang menyenangi sesuatu
2. Thamihah  : ﺔَ ﺤِ ﻣﺎَ ﻃ  : Yang ambisi untuk mencapai puncak
3. Thahirah  : ﺓَ ﺮِ ﻫﺎَ ﻃ  :  Suci;  bersih; mulia;  terlindungi  dari maksiat dan kehinaan
4. Thahiyah  : ﺔَ ﻴِ ﻫﺎَ ﻃ  : Tukang masak yang pandai
5. Tharfa`  : ءﺎَ ﻓْ ﺮَ ﻃ  : Yang baik, yang langka
6. Tharifah  : ﺔَ ﻔْ ﻳِ ﺮَ ﻃ  : Yang jarang ada; aneh, lucu
7. Thariyyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺮَ ﻃ  : Yang empuk; lunak; lembab
8. Thalawah  : ﺓَ ﻭَ ﻼَ ﻃ  : Yang baik, ceria
9. Thalihah  : ﺔَ ﺤْ ﻴِ ﻠَ ﻃ  : Yang cantik dan mengagumkan
10. Thali`ah  : ﺔَ ﻌْ ﻴِ ﻠَ ﻃ  : Pelopor; perintis
11. Thaibah  : ﺔَ ﺒﱢ ﻴَ ﻃ  : Negeri yang subur dan tentram.

*********************************************************************************

AZH­ZHÂ` (ءﺎﻈﻟﺍ)
1. Zhafirah  : ﺓَ ﺮِ ﻓﺎَ ﻇ  : Yang beruntung; yang menang
2. Zha’inah  : ﺔَ ﻨِ ﻋﺎَ ﻇ  : Yang bepergian
3. Zhahirah  : ﺓَ ﺮِ ﻫﺎَ ﻇ  : Jelas; unggul; menang
4. Zhabyah  : ﺔَ ﻴْ ﺒَ ﻇ  : Kijang betina
5. Zharifah  : ﺔَ ﻔْ ﻳِ ﺮَ ﻇ  : Yang lembut dan halus
6. Zhafrah  :  َ ﺮْ ﻔَ ﻇ  ﺓ  : Kemenangan
7. Zhalilah  : ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﻠَ ﻇ  : Taman yang banyak pepohonannya
8. Zhufairah  : ﺓَ ﺮْ ﻴَ ﻔُ ﻇ  :  Yang  banyak  mendapatkan kemenangan

*********************************************************************************

AL­‘AIN (ﻦﻴﻌﻟﺍ)
1. A`idah  : ﺓﺪﺋﺎﻋ  : Yang datang; anugerah; keuntungan; manfaat
2. Abidah  : ﺓﺪﺑﺎﻋ  : Yang taat; yang beribadah; kepada Allah
3. ‘Abirah  : ﺓَ ﺮِ ﺑﺎَ ﻋ  : Pelalu lalang; yang sedih (berlinang air mata)
4. ‘Atikah  : ﺔَ ﻜِ ﺗﺎَ ﻋ  : Yang jernih; mulia
5. ‘Adilah  : ﺔَ ﻟِ ﺩﺎَ ﻋ  : Yang berbuat adil
6. ‘Arifah  : ﺔَ ﻓِ ﺭﺎَ ﻋ  : Yang mengetahui; anugerah
7. ‘Asilah  : ﺔَ ﻠِ ﺳﺎَ ﻋ  : Yang mengambil madu dari tempatnya; yang berbuat baik
8. ‘Ashimah  : ﺔَ ﻤِ ﺻﺎَ ﻋ  : Ibu kota suatu negara; yang menjaga suami dan dirinya dari dosa
9. ‘Athifah  : ﺔَ ﻔِ ﻃﺎَ ﻋ  : Perasaan; rasa kasih saying
10. ‘Aqila  : ﺔَ ﻠِ ﻗﺎَ ﻋ  : Yang berakal; pandai
11. ‘Akifah  :  َ ﻔِ ﻛﺎَ ﻋ  ﺔ  : Yang menetap; beri’tikaf
12. ‘Alimah  : ﺔَ ﻤِ ﻟﺎَ ﻋ  : Pandai; berilmu
13. ‘Amirah  : ﺓَ ﺮِ ﻣﺎَ ﻋ  : Penghuni; lembah; yang dipenuhi oleh keimanan dan pekerti yang mulia
14. ‘Ahidah  : ﺓَ ﺪِ ﻫﺎَ ﻋ  : Yang menjaga janji atau urusan
15. ‘Ablah  : ﺔَ ﻠْ ﺒَ ﻋ  : Wanita yang sempuran fisiknya
16. ‘Adzbah  : ﺔَ ﺑْ ﺬَ ﻋ  : Sedab; baik; enak; lezat
17. ‘Adzra`  : ءﺍَ ﺭْ ﺬَ ﻋ  : Perawan; julukan bagi Maryam18. ‘Azbah  : ﺔَ ﺑْ ﺬَ ﻋ  : Yang manis dan nikmat
18. ‘Azzah  : ﺓﱠ ﺰَ ﻋ  : Anak kijang/rusa
19. ‘Azizah  : ﺓَ ﺰْ ﻳِ ﺰَ ﻋ  : mulia; terhormat; kuat
20. ‘Azmah  : ﺔَ ﻣْ ﺰَ ﻋ  : Kekuatan; keinginan
21. ‘Asjad  : ﺪَ ﺠْ ﺴَ ﻋ  : Emas; mutiara
22. ‘Asla`  : ءَ ﻼْ ﺴَ ﻋ  : campuran dengan madu
23. ‘Asyirah  : ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﺸَ ﻋ  : Kabilah
24. ‘Ashma`  : ءﺎَ ﻤْﺼَ ﻋ  : Yang terlindungi; yang terpelihara
25. ‘Athfah  : ﺔَ ﻔْ ﻄَ ﻋ  : Yang penuh welas dan kasih sayang
26. ‘Afifah  : ﺔَ ﻔْ ﻴِ ﻔَ ﻋ  : Yang mensucikan diri; yang baik
27. ‘Afra`  : ءﺍَ ﺮْ ﻔَ ﻋ  : Jenis kijang/rusa yang amat putih
28. ‘Aliyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻠَ ﻋ  : Tinggi
29. ‘Alya`  : ءﺎَ ﻴْ ﻠَ ﻋ  : Tempat yang tinggi; puncak gunung; langit; kemuliaan
30. ‘Anbarah  : ﺓَ ﺮَ ﺒْ ﻨَ ﻋ  : Minyak wangi;za’faran
31. ‘Awathif  : ﻒِ ﻃﺍَ ﻮَ ﻋ  : Jamak dari kata ‘Athifah ; yang penyayang; baik akhlaqnya
32. ‘Itrah  : ﺓَ ﺮْ ﺘِ ﻋ  : Kerabat dekat
33. ‘Ithaf  : ﻑﺎَ ﻄِ ﻋ  : Pedang; pakaian
34. ‘Iffat  : ﺖﱠ ﻔِ ﻋ  : Yang suci, menjaga diri
35. ‘Inayah  : ﺔَ ﻳﺎَ ﻨِ ﻋ  : Perhatian; pertolongan; tuntunan
36. ‘Urubah  : ﺔَ ﺑْ ﻭُ ﺮُ ﻋ  : Yang cantik dan berhijab; Yang tertawa
37. ‘Ulayya  : ﺎﱠ ﻴَ ﻠُ ﻋ  :  Diminutif  dari  kata  ‘Alya`  ;  Puncak; langit; kemuliaan

*********************************************************************************

ALGHAIN (ﻦﻴﻐﻟﺍ)
1. Ghadah  : ﺓﺩﺎﻏ  : Wanita yang lembut
2. Ghaziyah  : ﺔَ ﻳِ ﺯﺎَ ﻏ  : Yang mampu menaklukkan hati karena kecantikannya
3. Ghaliyah  : ﺔَ ﻴِ ﻟﺎَ ﻏ  : Mahal harganya; campuran minyak wangi
4. Ghazalah  : ﺔَ ﻟﺍﱠ ﺰَ ﻏ  : Saat matahari terbit; kijang; pertama dari sesuatu
5. Ghaniyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻨَ ﻏ  : Yang memiliki harta berlimpah
6. Ghaitsanah  : ﺔَ ﻧﺎَ ﺜْ ﻴَ ﻏ  : Awan yang menurunkan hujan
7. Ghaina`  : ءﺎَ ﻨْ ﻴَ ﻏ  : Pohon yang dahan­dahannya rimbun
8. Ghaida`  : ءﺍَ ﺪْ ﻴَ ﻏ  : Wanita yang anggun dan lembut
9. Ghurrah  : ﺓﱠ ﺮُ ﻏ  : Awal munculnya bulan sabit; pemuka kaum; wajah
10. Ghulwa`  : ءﺍَ ﻮْ ﻠُ ﻏ  : Yang berlebihan; kematangan masa muda

*********************************************************************************

AL­FÂ` (ءﺎﻔﻟﺍ)
1. Fa`izah  : ﺓَ ﺰِ ﺋﺎَ ﻓ  : Yang beruntung; yang menang
2. Fa`iqah  : ﺔَ ﻘِ ﺋﺎَ ﻓ  :  Yang  paling  menonjol  kecantikannya dan kebaikannya
3. Fatihah  : ﺔَ ﺤِ ﺗﺎَ ﻓ  : Permulaan sesuatu; surat fatihah
4. Fakhirah  : ﺓَ ﺮِ ﺧﺎَ ﻓ  : Yang bagus sekali
5. Fadiyah  : ﺔَ ﻳِ ﺩﺎَ ﻓ  :  Yang mengorbankan  diri  untuk  orang lain dan menyelematkannya
6. Fari’ah  : ﺔَ ﻋِ ﺭﺎَ ﻓ  : Yang panjang dan tinggi
7. Fadhilah  : ﺔَ ﻠِ ﺿﺎَ ﻓ  : Yang utama; yang menonjol
20. Falihah  : ﺔَ ﺤِ ﻟﺎَ ﻓ  :  Yang  sukses  meraih  apa  yang diinginkan
21. Fathiyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﺤْ ﺘَ ﻓ  :  Dari  kata  Fath  ;  pangkal  kebaikan, kemenangan dan keberuntungan
22. Fatiyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﺘَ ﻓ  : Yang muda dan penuh vitalitas
23. Fakhiriyyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺮْ ﺨَ ﻓ  : Yang bersifat kebanggaan
24. Farhah  :  ْ ﺮَ ﻓ  ﺔَ ﺣ  : Kesenangan; kegemberiaan
25. Faridah  : ﺓَ ﺪْ ﻳِ ﺮَ ﻓ  :  Mutiara  yang  berharga;  yang  tiada saingannya; sendirian
26. Farizah  : ﺓَ ﺰْ ﻳِ ﺮَ ﻓ  : Yang sudah diundi dan diseleksi
27. Fashihah  : ﺔَ ﺤْ ﻴِ ﺼَ ﻓ  : Fasih; lancar dan baik bicaranya
28. Fathinah  :  َ ﻨْ ﻴِ ﻄَ ﻓ  ﺔ  : Cerdas
29. Fakihah  : ﺔَ ﻬْ ﻴِ ﻜَ ﻓ  : Yang baik jiwanya
30. Fahimah  : ﺔَ ﻤْ ﻴِ ﻬَ ﻓ  : Yang banyak paham
31. Fauziyyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺯْ ﻮَ ﻓ  : Yang bersifat keberuntungan
32. Faiha`  : ءﺎَ ﺤْ ﻴَ ﻓ  :  Rumah  yang  luas;  julukan  bagi  kota Damaskus,  Bashrah  dan  Tripoli, Libanon;  kuah  yang  ada  rempah­ rempahnya
33. Fairuz  : ﺯْ ﻭُ ﺮْ ﻴَ ﻓ  : Batu permata yang berwarna biru agak kehijau­hijauan
34. Fidhdhah  : ﺔﱠ ﻀِ ﻓ  : Perak
35. Fikriyyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺮْ ﻜِ ﻓ  : Yang bersifat pemikiran

*********************************************************************************

AL­QÂF (ﻑﺎﻘﻟﺍ)
1. Qabilah  : ﺔَ ﻠِ ﺑﺎَ ﻗ  : Dukun beranak
2. Qanitah  : ﺔَ ﺘِ ﻧﺎَ ﻗ  :  Wanita  yang  berdiri  lama  saat  shalat dan berdoa
3. Qani’ah  : ﺔَ ﻌِ ﻧﺎَ ﻗ  : Yang merasa puas; sederhana
4. Qarirah  : ﺓَ ﺮْ ﻳِ ﺮَ ﻗ  : Wanita yang lapang hatinya
5. Qathifah  : ﺔَ ﻔْ ﻴِ ﻄَ ﻗ  :  Nama  tumbuhan;  Pakain  yang dilemparkan seseorang ke arah dirinya sendiri
6. Qamariyyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺮَ ﻤَ ﻗ  : Jenis burung dara yang berkicau
7. Qismiyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻤْ ﺴِ ﻗ  : Wajah yang cantik penampilannya
8. Qiladah  : ﺓَ ﺩَ ﻼِ ﻗ  : Kalung
9. Qudsiyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﺳْ ﺪُ ﻗ  : Kesucian dan keberkahan
10. Qudwah  : ﺓَ ﻭْ ﺪُ ﻗ  : Panutan; suriteladan

*********************************************************************************

AL­KÂF (ﻑﺎﻜﻟﺍ)
1. Katibah  : ﺔَ ﺒِ ﺗﺎَ ﻛ  : Sekretaris
2. Katimah  : ﺔَ ﻤِ ﺗﺎَ ﻛ  :  Yang  menyembunyikan  rahasia, pemegang amanah di dalam beramal
3. Kadziyah  : ﺔَ ﻳِ ﺫﺎَ ﻛ  : Nama jenis bunga yang harum baunya.4. Kasibah  : ﺔَ ﺒِ ﺳﺎَ ﻛ  : Yang beruntung.
5. Kazhimah  : ﺔَ ﻤِ ﻇﺎَ ﻛ  : Dapat menahan diri dari amarah
6. Kafiah  : ﺔَ ﻴِ ﻓﺎَ ﻛ  :  Yang  mencukupkan  sehingga  tidak perlu yang lain
5. Kamilah  : ﺔَ ﻠِ ﻣﺎَ ﻛ  : Yang sempurna; yang komplit
6. Kahilah  : ءَ ﻼْ ﺤَ ﻛ  : Wanita yang bercelak
7. Karimah  : ﺔَ ﻤْ ﻳِ ﺮَ ﻛ  : Yang mulia;anak; saudara perempun
8. Kawakib  : ﺐِ ﻛﺍَ ﻮَ ﻛ  : Bintang­gemintang
9. Kayyisah  : ﺔَ ﺴﱢ ﻴَ ﻛ  : Wanita yang berakal jernih dan cerdik
10. Kinanah  : ﺔَ ﻧﺎَ ﻨِ ﻛ  : Penjagaan; perlindungan

*********************************************************************************

AL­LÂM (ﻡﻼﻟﺍ)
1. Labibah  : ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﺒَ ﻟ  : Wanita yang cerdas; pandai
2. Lahzhah  :  َ ﻟ  ﺔَ ﻈْ ﺤ  : Sekilas pandang
3. Lathifah  : ﺔَ ﻔْ ﻴِ ﻄَ ﻟ  : Wanita yang lembut; baik
4. Lamya`  : ءﺎَ ﻴْ ﻤَ ﻟ  : Yang keabu­abuan; agak kurus (sedikit daging)
5. Lahfah  : ﺔَ ﻔْ ﻬَ ﻟ  : Kerinduan
6. Lawahizh  : ﻆِ ﺣﺍَ ﻮَ ﻟ  : Mata yang awas
7. Laila  : ﻰَ ﻠْ ﻴَ ﻟ  : Malam yang gelap
8. Lu`lu`ah  : ﺓَ ﺆُ ﻟْ ﺆُ ﻟ  : Mutiara
9. Lubabah  : ﺔَ ﺑﺎَ ﺒُ ﻟ  :  Inti sesuatu; pilihan; nama  istri Abbas bin Abdul­Muthalib.
10. Lubanah  : ﺔَ ﻧﺎَ ﺒُ ﻟ  : Hajat kebutuhan
11. Lubna  : ﻰَ ﻨْ ﺒُ ﻟ  :  Sejenis  pohon  yang  mempunyai  air seperti madu  dan  terkadang  dijadikan  sebagai  wewangian  dengan membakarnya; madu
12. Luwazah  : ﺓَ ﺯَ ﻮُ ﻟ  :  Pohon  yang  berbuah  dan  amat masyhur; buah badam

*********************************************************************************

AL­MÎM (ﻢﻴﻤﻟﺍ)
1. Ma`munah  : ﺔَ ﻧْ ﻮُ ﻣْ ﺄَ ﻣ  : Yang dapat dipercayai
2. Matsilah  : ﺔَ ﻠِ ﺛﺎَ ﻣ  : Yang menyerupai; tampil
3. Majidah  : ﺓَ ﺪِ ﺟﺎَ ﻣ  :  Yang  mulia;  yang  agung;  yang  baik budinya
4. Mariyah  : ﺔَ ﻳِ ﺭﺎَ ﻣ  :  Wanita  yang  wajahnya  berseri­seri; nama  salah  seorang  istri  nabi  saw berasal  dari  Mesir  Mariyah  al­ Qibthiyyah
5. Mazinah  : ﺔَ ﻧِ ﺯﺎَ ﻣ  : Yang bercahaya wajahnya
6. Maziyah  : ﺔَ ﻳِ ﺯﺎَ ﻣ  : Awan yang membawa air hujan berseri­ seri
7. Mahirah  : ﺓَ ﺮِ ﻫﺎَ ﻣ  : Pandai
8. Mabrukah  : ﺔَ ﻛْ ﻭُ ﺮْ ﺒَ ﻣ  : Yang pendapat barakah
9. Mahabbah  : ﺔﱠ ﺒَ ﺤَ ﻣ  : Kecintaan; kasih saying yang tulus
10. Mahasin  : ﻦِ ﺳﺎَ ﺤَ ﻣ  : Keindahan
11. Mahbubah  : ﺔَ ﺑْ ﻮُ ﺒْ ﺤَ ﻣ  : Yang dicintai; yang disayang; terkasih
12. Mahrusah  : ﺔَ ﺳْ ﻭُ ﺮْ ﺤَ ﻣ  :  Yang  terlindungi;  yang  terpelihara; julukan bagi kota Cairo, ibukota Mesir
13. Mahfuzhoh  : ﺔَ ﻇْ ﻮُ ﻔْ ﺤَ ﻣ  :  Sesuatu  yang  dihafal/dijaga  dengan penuh perhatian
14. Madihah  : ﺔَ ﺤْ ﻳِ ﺪَ ﻣ  : Yang terpuji; Yang banyak memuji
15. Marjanah  : ﺔَ ﻧﺎَ ﺟْ ﺮَ ﻣ  : Satu biji mutiara
16. Marjuwwah  : ﺓﱠ ﻮُ ﺟْ ﺮَ ﻣ  : Orang yang diharapkan
17. Marzaqah  : ﺔَ ﻗْ ﻭُ ﺯْ ﺮَ ﻣ  : Yang memperoleh rizki yang banyak
18. Marwah  : ﺓَ ﻭْ ﺮَ ﻣ  :  tumbuhan medis dan beraroma; nama bukit di Mekkah (Yaitu tempat sa’i)
19. Maryam  : ﻢَ ﻳْ ﺮَ ﻣ  : Nama ibu Isa as
20. Mazaya  : ﺎَ ﻳﺍَ ﺰَ ﻣ  : Kelebihan; keunggulan
21. Masarrah  : ﺓﱠ ﺮَ ﺴَ ﻣ  : Kegembiraan
22. Musrurah  : ﺓَ ﺭْ ﻭُ ﺮْ ﺴَ ﻣ  : Yang bergembira
23. Mas`udah  : ﺓَ ﺩْ ﻮُ ﻌْ ﺴَ ﻣ  : Yang berbahagia
24. Masya`il  : ﻞِ ﻋﺎَ ﺸَ ﻣ  :  Sesuatu  yang  dinyalakan  untuk penerangan;obor
25. Masykurah  : ﺓَ ﺭْ ﻮُ ﻜْ ﺸَ ﻣ  : Yang diterima kasihi
26. Masyhurah  : ﺓَ ﺭْ ﻮُ ﻬْ ﺸَ ﻣ  : Terkenal; termasyhur
27. Mashunah  : ﺔَ ﻧْ ﻮُ ﺼَ ﻣ  : Yang terjaga
28. Ma’azzah  : ﺓﱠ ﺰَ ﻌَ ﻣ  : Tempat yang dimuliakan
29. Ma’zuzah  : ﺓَ ﺯْ ﻭُ ﺰْ ﻌَ ﻣ  : Yang memiliki  kedudukan di  kalangan kaumnya
30. Ma’unah  : ﺔَ ﻧْ ﻮُ ﻌَ ﻣ  :  Yang  tidak  kikir  untuk  membantu kaumnya
31. Mafakhir  : ﺮِ ﺧﺎَ ﻔَ ﻣ  : Sesuatu yang dibangga­banggakan
32. Maqbulah  : ﺔَ ﻟْ ﻮُ ﺒْ ﻘَ ﻣ  : Yang diterima
33. Maqshudah  : ﺓَ ﺩْ ﻮُ ﺼْ ﻘَ ﻣ  : Yang dituju
34. Makkiyyah  : ﺔﱠ ﻴﱢ ﻜَ ﻣ  : Dinisbahkan kepada kota Mekkah
35. Malihah  : ﺔَ ﺤْ ﻴِ ﻠَ ﻣ  : Cantik; indah penampilannya
36. Mamduhah  : ﺔَ ﺣْ ﻭُ ﺪْ ﻤَ ﻣ  : Yang dipuji
37. Manal  : ﻝﺎَ ﻨَ ﻣ  : Anugerah dan nikmat Allah
38. Manahil  : ﻞِ ﻫﺎَ ﻨَ ﻣ  : Sumber ilmu dan akhlaq
39. Mantsurah  : ﺓَ ﺭْ ﻮُ ﺜْ ﻨَ ﻣ  : Ucapan yang baik
40. Mansyudah  : ﺓَ ﺩْ ﻮُ ﺸْ ﻨَ ﻣ  :  Yang  dituntut  untuk  memenuhi kepentingan  manusia;  yang  diidam­ idamkan
41. Manshurah  : ﺓَ ﺭْ ﻮُ ﺼْ ﻨَ ﻣ  : Yang ditolong
42. Mani`ah  : ﺔَ ﻌْ ﻴِ ﻨَ ﻣ  : Kuat perkasa
43. Mawaddah  : ﺓﱠ ﺩَ ﻮَ ﻣ  : Kasih saying; kecintaan
44. Mauhibah  : ﺔَ ﺒِ ﻫْ ﻮَ ﻣ  : Anugrah; hadiah; pemberian
45. Mahdiyyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺪْ ﻬَ ﻣ  : Yang mendapat hidayah Allah
46. Mahibah  : ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﻬَ ﻣ  : Yang disegani; penuh wibawa
47. Mayyasah  : ﺔَ ﺳﺎﱠ ﻴَ ﻣ  : Bintang yang berkilau
48. Mayyadah  : ﺓَ ﺩﺎﱠ ﻴَ ﻣ  : Yang bergoyang­goyang
49. Maitsa`  : ءﺎَ ﺜْ ﻴَ ﻣ  :  Pepasir  yang  ringan  dan  tanah  datar yang baik
50. Maysurah  : ﺓَ ﺭْ ﻮُ ﺴْ ﻴَ ﻣ  : Yang dimudahkan
51. Maimunah  : ﺔَ ﻧْ ﻮُ ﻤْ ﻴَ ﻣ  : Yang diberi kebaikan; yang diberi taufik52. Maila  : ءَ ﻼْ ﻴَ ﻣ  :  Pohon  yang  banyak  cabangnya;  yang condong
53. Miskah  : ﺔَ ﻜْ ﺴِ ﻣ  : Kasturi
54. Misykah  : ﺓﺎَ ﻜْ ﺸِ ﻣ  : Lentera
55. Mibarrah  : ﺓﱠ ﺮَ ﺒِ ﻣ  : Makanan untuk bepergian yang ringan
56. Mu’minah  : ﺔَ ﻨِ ﻣْ ﺆُ ﻣ  : Wanita yang beriman
57. Mu’nisah  : ﺔَ ﺴِ ﻧْ ﺆُ ﻣ  : Wanita yang menghibur
58. Mubinah  : ﺔَ ﻨْ ﻴِ ﺒُ ﻣ  :  Yang  menjelaskan  apa  yang diinginkannya
59. Mujahidah  : ﺓَ ﺪِ ﻫﺎَ ﺠُ ﻣ  : Yang berjihad
60. Muhsinah  : ﺔَ ﻨِ ﺴْ ﺤُ ﻣ  : Yang berbuat baik
61. Mukhlishoh  : ﺔَ ﺼِ ﻠْ ﺨُ ﻣ  : Yang ikhlas
62. Mudrikah  : ﺔَ ﻛِ ﺭْ ﺪُ ﻣ  : Yang memiliki pemahaman yang baik
63. Muradah  : ﺓَ ﺩﺍَ ﺮُ ﻣ  : Yang dicintai
64. Murtaja  : ﻰَ ﺠَ ﺗْ ﺮُ ﻣ  : Tempat menumpukan cita­cita
65. Muznah  : ﺔَ ﻧْ ﺰُ ﻣ  : Awan yang membawa air
66. Musta’inah  : ﺔَ ﻨْ ﻴِ ﻌَ ﺘْ ﺴُ ﻣ  : Yang minta pertolongan Allah
67. Muslimah  : ﺔَ ﻤِ ﻠْ ﺴُ ﻣ  : Wanita muslimah
68. Musyirah  : ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﺸُ ﻣ  : Yang memberikan masukan
69. Mudhi`ah  : ﺔَ ﺌْ ﻴِ ﻀُ ﻣ  : Bercahaya; wajah yang berseri­seri
70. Muthi`ah  : ﺔَ ﻌْ ﻴِ ﻄُ ﻣ  : Taat; lembut; mudah
71. Mu`adzah  : ﺓَ ﺫﺎَ ﻌُ ﻣ  : Yang terpelihara; yang terlindungi
72. Mu’inah  : ﺔَ ﻨْ ﻴِ ﻌُ ﻣ  : Yang membantu hajat orang
73. Mufidah  :  ْ ﻴِ ﻔُ ﻣ  ﺓَ ﺪ  : Yang berguna bagi orang lain
74. Multazimah  : ﺔَ ﻣِ ﺰَ ﺘْ ﻠُ ﻣ  : Yang komitmen
75. Mumtazah  : ﺓَ ﺯﺎَ ﺘْ ﻤُ ﻣ  : Yang unggul dan memiliki    kelebihan; istimewa
76. Muna  : ﻰَ ﻨُ ﻣ  : Harapan; cita­cita
77. Munibah  : ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﻨُ ﻣ  : Yang kembali kepada Tuhannya
78. Munirah  : ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﻨُ ﻣ  : Bercahaya; terang
79. Munifah  : ﺔَ ﻔْ ﻴِ ﻨُ ﻣ  : Tinggi; serasi
80. Muhjah  : ﺔَ ﺠْ ﻬُ ﻣ  : Darah jantung dan roh
81. Muwaffaqah  : ﺔَ ﻘﱠ ﻓَ ﻮُ ﻣ  :  Yang  mendapatkan  ilham;  mendapat petunjuk/taufiq

*********************************************************************************

AN­NÛN (ﻥﻮﻨﻟﺍ)
1. Na`ilah  : ﺔَ ﻠِ ﺋﺎَ ﻧ  : Yang mendapatkan  nugerah  apa  yang diinginkan –insya Allah­
2. Na`ibah  : ﺔَ ﺒِ ﺋﺎَ ﻧ  : Yang mewakili
4. Natsirah  : ﺓَ ﺮِ ﺛﺎَ ﻧ  : Yang pandai merangkai prosa
5. Najilah  : ﺔَ ﻠِ ﺟﺎَ ﻧ  :  Yang  memiliki  keturunan  yang terhormat
6. Najihah  : ﺔَ ﺤِ ﺟﺎَ ﻧ  : Yang sukses
7. Najiyah  :  َ ﻴِ ﺟﺎَ ﻧ  ﺔ  : Selamat
8. Nadiyah  : ﺔَ ﻳِ ﺩﺎَ ﻧ  : Yang memanggil
9. Nasyidah  : ﺓَ ﺪِ ﺷﺎَ ﻧ  :  Yang  mencita­citakan  kesempurnaan dan dapat meraih cita­cita
10. Nashi’ah  : ﺔَ ﻌِ ﺻﺎَ ﻧ  : Yang polos, suci dan terang11. Nasihah  : ﺔَ ﺤِ ﺻﺎَ ﻧ  : Wanita penasihat
12. Nazhimah  : ﺔَ ﻤِ ﻇﺎَ ﻧ  : Ahli membuat syair; kumpulan mutiara
13. Na`imah  : ﺔَ ﻤِ ﻋﺎَ ﻧ  : Yang halus, lembut
14. Nafi`ah  : ﺔَ ﻌِ ﻓﺎَ ﻧ  : Yang   memberi manfaat kepada orang lain
15. Namiah  : ﺔَ ﻴِ ﻣﺎَ ﻧ  :  Yang  sempurna  tubuh,  akal  dan akhlaqnya
16. Nahidhah  : ﺔَ ﻀِ ﻫﺎَ ﻧ  : Yang bangkit dengan tekad bulat
17. Nahilah  : ﺔَ ﻠِ ﻫﺎَ ﻧ  : Yang menyumbangkan ilmu dan adab
18. Nabilah  : ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﺒَ ﻧ  : Mulia; terhormat; pandai
19. Nabihah  : ﺔَ ﻬْ ﻴِ ﺒَ ﻧ  : Yang cerdas dan unggul
20. Najdah  : ﺓَ ﺪْ ﺠَ ﻧ  : Cepat menolong
21. Najla`  : ءَ ﻼْ ﺠَ ﻧ  : Yang memiliki mata yang hitam,  indah dan lebar
22. Najmah  : ﺔَ ﻤْ ﺠَ ﻧ  : Bintang; kata­kata
23. Najwa  : ﻯَ ﻮْ ﺠَ ﻧ  : Pembicaraan antara dua orang; bisikan
24. Najibah  : ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﺠَ ﻧ  : Yang cerdas, berakal lagi cerdik
25. Nakhwah  : ﺓَ ﻮْ ﺨَ ﻧ  : Harga diri; maruwah
26. Nadidah  : ﺓَ ﺪْ ﻳِ ﺪَ ﻧ  : Yang semisal, sepadan; yang sama
27. Narjis  : ﺲِ ﺟْ ﺮَ ﻧ  : Tumbuhan yang enak aromanya
28. Nazihah  : ﺔَ ﻬْ ﻳِ ﺰَ ﻧ  : Yang jauh dari hal­hal yang buruk
29. Nasibah  : ﺔَ ﺒْ ﻴِ ﺴَ ﻧ  : Yang nasabnya terhormat
30. Nasywah  : ﺓَ ﻮْ ﺸَ ﻧ  : Kebahagiaan dan kegembiraan
31. Nasyithah  : ﺔَ ﻄْ ﻴِ ﺸَ ﻧ  : Yang gesit dan enerjik
32. Nasyamah  : ﺔَ ﻣﺎَ ﺸَ ﻧ  : Yang kuat, suci dan punya kepribadian kokoh
33. Nadhirah  : ﺓَ ﺮِ ﻀَ ﻧ  : Yang penuh vitalitas dan menawan
34. Nazhirah  : ﺓَ ﺮْ ﻴِ ﻈَ ﻧ  :  Yang  setara,  sepadan;  menjadi  pusat perhatian
35. Na’amah  : ﺔَ ﻣﺎَ ﻌَ ﻧ  : Nama burung yang terkenal
36. Nafhah  : ﺔَ ﺤْ ﻔَ ﻧ  : Aroma yang melegakan hati
37. Nafisah  : ﺔَ ﺴْ ﻴِ ﻔَ ﻧ  :  Yang  amat  berharga;  berkedudukan tinggi
38. Naqiyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻘَ ﻧ  : Yang bersih
39. Nawal  : ﻝﺍَ ﻮَ ﻧ  : Bagian; pemberian
40. Nawwarah  :  َ ﺭﺍﱠ ﻮَ ﻧ  ﺓ  : Yang amat bercahaya
41. Nibras  : ﺱﺍَ ﺮْ ﺒِ ﻧ  : Lentera yang bercahaya
42. Nirdin  : ﻦْ ﻳِ ﺩْ ﺮِ ﻧ  : Tumbuhan yang enak aromanya
43. Nisrin  : ﻦْ ﻳِ ﺮْ ﺴِ ﻧ  :  Bunga  ros  putih  semerbak  dan  amat menyengat
44. Nismah  : ﺔَ ﻤْ ﺴِ ﻧ  : Angin semilir
45. Ni’mah  : ﺔَ ﻤْ ﻌِ ﻧ  : Nikmat; karunia
46. Nuzhah  : ﺔَ ﻫْ ﺰُ ﻧ  : Rileks; tamasya
47. Nuwairah  : ﺓَ ﺮْ ﻳَ ﻮُ ﻧ  :  Api  kecil  yang  bercahaya  dan membakar
48. Nufah (Nova)  : ﺔَ ﻓْ ﻮُ ﻧ  :  Yang  sempurna  tinggi  dan kecantikannya
49. Nuha  : ﻰَ ﻬُ ﻧ  : Akal

*********************************************************************************

AL­HÂ` (ءﺎﻬﻟﺍ)1. )
1. Hasyimah  : ﺔَ ﻤِ ﺷﺎَ ﻫ  : Yang pintar membuat susu
2. Hasyimiyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻤِ ﺷﺎَ ﻫ  : Dinisbahkan kepada Bani Hasyim
3. Hajar  : ﺮَ ﺟﺎَ ﻫ  :  Waktu  tengah  hari  tepat  saat  udara panas
4. Halah  : ﺔَ ﻟﺎَ ﻫ  : Lingkaran cahaya
5. Hazar  : ﺭﺍَ ﺰَ ﻫ  : sejenis burung yang merdu suaranya
6. Hallabah  :  ّ َ ﻼَ ﻫ  ﺔَ ﺑ  : Angin dingin disertai hujan
7. Halilah  : ﺔَ ﻠْ ﻴِ ﻠَ ﻫ  : Tanah yang terkena hujan
8. Hamsa`  : ءﺎَ ﺴْ ﻤَ ﻫ  : Yang membisikkan
9. Hamsah  : ﺔَ ﺴْ ﻤَ ﻫ  : Bisikan
9. Hana`  : ءﺎَ ﻨَ ﻫ  : Kegembiraan; kebahagiaan
10. Hanadi  : ﻱِ ﺩﺎَ ﻨَ ﻫ  : Dinisbahkan kepada India
11. Haniyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻨَ ﻫ  : Yang senang dan gembira
12. Hawadah  : ﺓَ ﺩﺍَ ﻮَ ﻫ  : Kelembutan, ketenangan
13. Haya  : ﺎَ ﻴَ ﻫ  : Yang bagus gerakan dan penampilannya
14. Hayaf  : ﻑﺎَ ﻴَ ﻫ  : Yang sangat haus
15. Haibah  : ﺔَ ﺒْ ﻴَ ﻫ  : Kewibawaan
16. Haifa`  : ءﺎَ ﻔْ ﻴَ ﻫ  : Yang ramping pinggangnya
17. Hibah  : ﺔَ ﺒِ ﻫ  : Pemberian; anugerah
18. Hidayah  : ﺔَ ﻳﺍَ ﺪِ ﻫ  : Hadiyah; petunjuk
19. Hilalah  : ﺔَ ﻟَ ﻼِ ﻫ  : Bulan penuh
20. Himmah  : ﺔَ ﻤِ ﻫ  : Kemauan
21. Hindun  : ﺪْ ﻨِ ﻫ  : Nama isteri Abu Sufyan; segerombolan onta
22. Hila  : َ ﻼْ ﻴِ ﻫ  : Pasir
23. Hubairah  : ﺓَ ﺮْ ﻴَ ﺒُ ﻫ  : Binatang buas sejenis anjing hutan
24. Huda  : ﻯَ ﺪُ ﻫ  :  Pentunjuk;  menunjukkan  dengan kelembutan
25. Huwaidah  : ﺓَ ﺪْ ﻳَ ﻮُ ﻫ  : Yang menyatukan dan  tidak mencerai­ beraikan dengan cara lembut

*********************************************************************************

AL­WÂW (ﻭﺍﻮﻟﺍ)
1. Wa`ilah  : ﺔَ ﻠِ ﺋﺍَ ﻭ  : Yang kembali kepada Allah
2. Watsiqah  : ﺔَ ﻘِ ﺛﺍَ ﻭ  : Yang memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri
3. Wajidah  : ﺓَ ﺪِ ﺟﺍَ ﻭ  : Yang merasa cukup dengan dirinya dan tidak terlalu memerlukan bantuan orang
4. Wahah  : ﺔَ ﺣﺍَ ﻭ  : Tanah subur terletak di gerun pasir
5. Wadi’ah  : ﺔَ ﻋِ ﺩﺍَ ﻭ  : Yang tenang dan mantap
6. Warifah  : ﺔَ ﻓِ ﺭﺍَ ﻭ  : Yang panjang
7. Washilah  : ﺔَ ﻠِ ﺻﺍَ ﻭ  : Yang menyambut hubungan dengan sanak kerabatnya
8. Wadlihah  : ﺔَ ﺤِ ﺿﺍَ ﻭ  : Yang jelas; yang istiqamah
9. Wa’izhah  : ﺔَ ﻈِ ﻋﺍَ ﻭ  : Wanita yang memberikan wejangan, nasehat
10. Wafirah  : ﺓَ ﺮِ ﻓﺍَ ﻭ  : Yang sempurna, banyak baiknya dan merata manfa’atnya
11. Wajnah  : ﺔَ ﻨْ ﺟَ ﻭ  : Yang diatas kedua pipi
12. Wajizah  : ﺓَ ﺰْ ﻴِ ﺟَ ﻭ  : Yang bicaranya ringkas
13. Wajihah  : ﺔَ ﻬْ ﻴِ ﺟَ ﻭ  : Yang memiliki urusan dan kehormatan
14. Wahidah  : ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﺣَ ﻭ  : Yang satu­satunya; sendirian
15. Wada’  : ﻉﺍَ ﺩَ ﻭ  : Ketenangan; perpisahan
16. Wardah  : ﺓَ ﺩْ ﺭَ ﻭ  : Bunga ros
17. Wazirah  : ﺓَ ﺮْ ﻳِ ﺯَ ﻭ  : Menteri wanita
18. Wasma`  : ءﺎَ ﻤْ ﺳَ ﻭ  : Bekas keindahan dan kecantikan
19. Wasithah  : ﺔَ ﻄْ ﻴِ ﺳَ ﻭ  : Wanita Perantara; Yang menjadi pemutus perkara/wasit
20. Wasimah  : ﺔَ ﻤْ ﻴِ ﺳَ ﻭ  : Wajah yang cantik
21. Washifah  : ﺔَ ﻔْ ﻴِ ﺻَ ﻭ  : Pendamping ratu; dayang
22. Wadli`ah  : ﺔَ ﺌْ ﻴِ ﺿَ ﻭ  : Yang cantik sekali
23. Wathfa`  : ءﺎَ ﻔْ ﻃَ ﻭ  : Yang bulu alisnya lebat
24. Wafa`  : ءﺎَ ﻓَ ﻭ  : Ketulusan; Kesetiaan
25. Wafidah  : ﺓَ ﺪْ ﻴِ ﻓَ ﻭ  : Yang datang
26. Wafiqah  : ﺔَ ﻘْ ﻴِ ﻓَ ﻭ  : Yang mendapatkan taufiq
27.  Wafiyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻓَ ﻭ  : Yang setia
28. Wala`  : ءَ ﻻَ ﻭ  : Loyalitas
29. Walladah  : ﺓَ ﺩﱠ ﻻَ ﻭ  : Yang banyak anak
30. Waliyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻟَ ﻭ  : Wali (wanita); penanggung jawab (wn)
31. Widad  : ﺩﺍَ ﺩِ ﻭ  : Yang mencintai orang­orang di sekitarnya
32. Wisyah  : ﺡﺎَ ﺷِ ﻭ  : Sulaman dari mutiara
33. Wifaq  : ﻕﺎَ ﻓِ ﻭ  : Yang sesuai dengan dikehendaki
34. Wihad  : ﺩﺎَ ﻫِ ﻭ  : Dataran rendah

*********************************************************************************

AL­YÂ` (ءﺎﻴﻟﺍ)
1. Yasminah  :  ﺎَ ﻳ  ﺔَ ﻨْ ﻴِ ﻤَ ﺳ  : Bunga yasmin
2. Yafi`ah  : ﺔَ ﻌِ ﻓﺎَ ﻳ  : Yang menginjak baligh
3. Yaqutah  : ﺔَ ﺗْ ﻮُ ﻗﺎَ ﻳ  : Salah satu jenis batu mulia; yaqut
4. Yani’ah  : ﺔَ ﻌِ ﻧﺎَ ﻳ  : Buah sudah boleh dipetik
5. Yasra`  : ءﺍَ ﺮْ ﺴَ ﻳ  : Wanita kidal
6. Yaqzhanah  : ﺔَ ﻧﺎَ ﻈْ ﻘَ ﻳ  : Yang tanggap/sigap; jaga
7. Yamamah  : ﺔَ ﻣﺎَ ﻤَ ﻳ  : Sejenis burung dara
8. Yamaniyyah  : ﺔﱠ ﻴِ ﻧﺎَ ﻤَ ﻳ  : Yang bersifat keberkahan
9. Yusra  : ﻯَ ﺮْ ﺴُ ﻳ  : Yang paling mudah
10. Yusriyyah  : ﺔﱠ ﻳِ ﺮْ ﺴُ ﻳ  : Yang bersifat mudah
11. Yumna  : ﻰَ ﻨْ ﻤُ ﻳ  : Tangan kanan